Ingin Balik Ke Serie A Franck Tertarik Gabung Inter

Ingin Balik Ke Serie A Franck Tertarik Gabung Inter

Ingin Balik Ke Serie A Franck Tertarik Gabung Inter Gelandang Barcelona yakni Franck Kessie dikabarkan tertarik untuk kembali ke Serie A untuk bergabung dengan Inter Milan di bursa transfer musim panas mendatang nanti.

Menurut laporan terbaru edisi cetak La Gazzetta dello Sport, mengatakan bila sang mantan gelandang AC Milan asal Pantai Gading tersebut ingin balik bermain di Serie A, sehingga Inter dapat mengambil peluang tersebut untuk mendatangkannya.

Jauh lebih lanjut lagi, Gazzetta menjelaskan bila rumor tersebut bukan cuma sekedar isu biasa. Media yang berbasis di Milan tersebut menjelaskan bila Kessie terus menjalin komunikasi dengan sang mantan rekan setimnya di Rossoneri yakni Hakan Calhanoglu.

Dengan adanya kabar tersebut, keinginan Franck Kessie untuk balik ke Serie A dapat menjadi penentu dalam mempercepat kesepakatan. Terlebih Inter telah memantaunya sejak Kessie bermain untuk Atalanta.

Baca Juga: Mantan Pemain Bek Napoli Katakan Hampir Gabung Lazio Di Era Inzaghi

Tapi yang jadi masalah, gaji bersih Kessie sebesar 6,5 juta Euro per musim akan sulit diakomodasi Inter, terlebih mereka tidak akan dicover oleh manfaat pajak Undang-Undang Pertumbuhan karena pemain non-UE.

Namun kabar selanjutnya menyebut jika Kessie bisa menerima gaji yang lebih rendah demi bisa kembali bermain di Serie A, khususnya di Inter Milan.

Jika Inter dan Kessie berhasil mencapai kesepakatan secara pribadi, tugas berat selanjutnya adalah membuka negosiasi dengan pihak Blaugrana. Barcelona sendiri bersedia untuk melepasnya, namun dengan harga 30 juta Euro.

Sementara ini Inter baru mengajukan proposal pinjaman awal dengan opsi pembelian permanen sebesar kurang dari 30 juta Euro.

Mantan Pemain Bek Napoli Katakan Hampir Gabung Lazio Di Era Inzaghi

Mantan Pemain Bek Napoli Katakan Hampir Gabung Lazio Di Era Inzaghi

Mantan Pemain Bek Napoli Katakan Hampir Gabung Lazio Di Era InzaghiSang mantan bek Napoli yakni Nikola Maksimovic yang kini berstatus bebas transfer selepas dari pergi meninggalkan Genoa, mengatakan bahwa ia hampir saja bergabung dengan Lazio sebelum Simone Inzaghi pergi dan melatih Inter.

Defender yang berumur 31 tahun asal Serbia, Nikola Maksimovic bergabung bersama Napoli selama lima tahun mulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, dipinjamkan ke Spartak Moskow selama satu musim sebelum pindah ke Genoa di musim panas 2021 lalu. Usai satu musim di Liguria, ia pergi dari klub dengan bebas transfer dan kini ia tak bergabung dengan klub manapun dan tengah mencari klub baru yang bersedia untuk menampungnya.

Maksimovic mengungkapkan bahwa ia nyaris bergabung dengan Biancocelesti di musim panas 2021 lalu sebelum Inzaghi pindah ke Inter Milan.

“Kontrak saya habis di Napoli dan Inzaghi ingin membawa saya ke Lazio, kesepakatan tersebut hampir saja rampung dan semuanya gagal terwujud ketika ia memutuskan untuk pergi dan pindah ke Inter, ia menginginkan saya,” ucap sang defender via TMW.

Baca Juga: Sarri Ulas Perbedaan Versi Spalletti Dan Napoli Versinya

Defender yang berasal dari negara Serbia tersebut ditanyakan apakah kedatangan Maurizio Sarri mengubah segala sesuatunya dan mengungkapkan berbagai pembicaraan yang sudah dilakukannya dengan skuat Biancocelesti.

“Ya, namun telah saya lakukan di sepanjang musim, mereka merupakan tim Italia pertama yang berminat pada saya usai semuanya jelas saya tak memperpanjang kontrak saya dengan Napoli,”jelasnya.

“Simone, makan siang dengan Immobile dan Insigne, menanyakan mengenai saya, Lorenzo waktu itu menghubungi saya untuk mengatakan bahwa Inzaghi menginginkan saya dan ada peluang ini, saya mulai memikirkannya dan usai dari beberapa minggu kami bermain melawan mereka di Naples.

“Di akhir pertandingan, saya menghampiri kamar ganti mereka untuk meminta informasi, saya sudah berbicara dengan Reina, Milinkovic-Savic, semuanya meminta saya untuk bergabung.

“Dan saya ingin melakukannya, namun itu terjadi, ketika Inzaghi pindah, Sarri hadir dan segalanya pun berhenti.”

Sebagai defender yang berpengalaman, Maksimovic menorehkan sebanyak 146 penampilan di Serie A saat masih berseragam Il Partenopei, Torino dan Genoa, di ibukota Campania ia memenangkan Coppa Italia di musim 2019/20.

Sarri Ulas Perbedaan Versi Spalletti Dan Napoli Versinya

Sarri Ulas Perbedaan Versi Spalletti Dan Napoli Versinya

Sarri Ulas Perbedaan Versi Spalletti Dan Napoli Versinya Bos Lazio yakni Maurizio Sarri diminta untuk membandingkan antara Napoli versinya dengan versi Luciano Spalletti kini. Biancocelesti sendiri baru saja mengalahkan sang pemuncak klasemen Serie A pada hari Jumat malam kemarin.

Maurizio Sarri hampir saja memenangkan Scudetto di musim 2017/18 bersama dengan Il Partenopei akan tetapi cuma terpaut beberapa poin saja dari Juventus selepas memainkan sepak bola yang menghibur yang membuat istilah ‘Sarriball’ dan ‘Sarrismo’ diciptakan untuk menghormatinya.

Sekarang ini, tim besutan Luciano Spalletti sudah berada di ambang untuk mengamankan gelar juara Serie A untuk kali ketiga dalam sejarah Il Partenopei walau baru saja dikalahkan Lazio di kandang dengan skor akhir yakni 1-0.

Baca Juga: Ten Hag Minta Man United Terima Osimhen

Dalam konfrensi persnya di Stadio Diego Armando Maradona, pelatih Lazio tersebut ditanyakan apakah Napoli versinya atau saat ini yang memiliki keindahan sangat luar biasa?

“Anda dapat memiliki cukup banyak keindahan, bila anda memilih pirang itu tak berarti ketika wanita cantik berambut coklat lewat anda menyebutnya jelek,”jawab sang mantan pelatih Chelsea tersebut.

“Perbedaan antara kedua tim tersebut ialah Napoli yang ini akan jadi juara dan untuk itu saya sangat iri terhadap mereka! Spalleti fenomenal, demikian juga dengan klub dan direktur olah raga, ia punya keberanian untuk melakukan segala hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.”

Selepas dari 24 pertandingan dimainkan pada musim 2017/18, Il Partenopei Sarri mengumpulkan sebanyak 63 poin dibandingkan saat ini tim Spalleti sudah mengumpulkan 65 poin. Perbedaan terbesar adalah waktu itu Juve cuma terpaut satu poin saja di belakang mereka, kali ini Il Partenopei memiliki keunggulan hingga 18 poin dari peringkat di bawahnya.

Ten Hag Minta Man United Terima Osimhen

Ten Hag Minta Man United Terima Osimhen

Ten Hag Minta Man United Terima Osimhen Kabar dari Inggris mengatakan bahwa Erik ten Hag meminta Manchester United untuk menarik sebanyak dua pemain penting di musim panas, dan salah satunya ialah Victor Osimhen.

Sang striker yang berusia 24 tahun sudah menjadi sosok pemain penting di balik keberhasilan Napoli tampil apik di Serie A musim tersebut, dengan mencatatkan 19 gol dari sebanyak 20 pertandingan di Serie A dan menjadi sosok legendaris di klub asal Campania tersebut.

Beberapa klub top juga mulai memutar perhatian kepadanya, dengan Manchester United merupakan satu-satunya.

Erik ten Hag sendiri telah memberikan pengaruh besar sejak kedatangannya, dengan memberikan trofi pertama terhadap kubu Old Trafford sejak tahun 2017 silam selepas menjuarai Carabao Cup dengan mengalahkan Newcastle United dengan skor akhir 2-0 di Wembley pada akhir minggu kemarin.

Baca Juga: Tottenham Incar Fikayo Tomori

Dia juga mengubah Marcus Rashford menjadi penyerang yang jauh lebih mematikan daripada sebelumnya. Namun, sang juru taktik yang berasal dari negara Belanda terlihatnya ingin membawa pemain lainnya.

Menurut klaim dari Manchester Evening News, Ten Hag menginginkan United untuk menarik akan dua pemain penting di bursa transfer musim panas, dan salah satu di antaranya yakni Victor Osimhen.

Tentu, harganya sendiri pasti tak akan murah, terlebih lagi sang Presiden Napoli yakni Aurelio De Laurentiis, dikenal sebagai seorang yang jarang mau bernegosiasi jika pemainnya disukai oleh klub lain.

Pada waktu kini Partenopei sendiri memiliki suatu keadaan keuangan yang baik dan tak memiliki utang, yang membuat mereka memiliki keuntungan menjelang bursa transfer musim panas. Selain itu, Osimhen masih dikontrak hingga bulan Juni 2025 mendatang nanti.

Jadi, bila sang striker enggan untuk pindah, maka transfer ini akan sangat sulit dilaksanakan.

Brozovic Bawa Warna Baru Di Posisi Tengah Inter

Brozovic Bawa Warna Baru Di Posisi Tengah Inter

Brozovic Bawa Warna Baru Di Posisi Tengah Inter Gelandang Inter Milan yakni Marcelo Brozovic hadir di waktu yang tepat. Pemain yang berasal dari Kroasia tersebut memberi dimensi yang berbeda di posisi tengah Inter.

Ini merupakan pandangan dari broadcaster Italia, Sky Sport Italia, yang telah mencatat bahwa gelandang Inter Milan tersebut kembali memberi suatu pilihan tambahan dan dimensi yang berbeda bagi posisi tengah timnya pada saat paling penting dari musim ini.

Inter sendiri sudah berjalan lebih baik dari yang diharapkan. Sejak absennya Brozovic, nerazzurri lebih sering menggunakan trio Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, dan Henrikh Mkhitaryan di posisi tengah.

Namun usai diberi tugas di hampir 5 bulan kebelakang, trio andalan Inter tersebut mulai menunjukkan akan tanda dari kelelahan. Bahkan kita dapat melihat sendiri bagaimana Mkhitaryan terlihat kurang bertenaga sewaktu melawan Porto.

Baca Juga: Alasan Milan Tidak Mengajak Inter Buat Stadion Baru

Kehadiran Brozovic sendiri sebagai pengganti bersamaan dengan periode terbaik Inter dalam pertandingan, sebab si pemain berusia 30 tahun itu sukses dalam mempercepat tempo permainan dengan umpan yang tajam dan lari tanpa berhenti.

Kehadiran Brozovic tentu saja akan memberi warna tersendiri untuk posisi tengah Inter, memberi jauh lebih banyak pilihan untuk pelatih Simone Inzaghi, sekaligus membuat sang mantan pelatih Lazio tersebut bingung dalam menentukan starting line up.

Walaupun begitu, Sky Sport menyarankan supaya Inzaghi dapat menggunakan gelandang yang tersedia sebagai tambahan pilihan, dimana Marcelo Brozovic, Mkhitaryan, Barella dan Calhanoglu dapat dimainkan secara bergantian sesuai dari kebutuhan.

Inter sendiri masih terjebak dalam jadwal padat, dimana selain Serie A, Nerazzurri masih berjuang untuk meraup akan hasil optimal di Coppa Italia dan Liga Champions.

Siap Untuk Cetak Rekor, Ibrahimovic Hanya Perlu Satu Gol

Siap Untuk Cetak Rekor, Ibrahimovic Hanya Perlu Satu Gol

Siap Untuk Cetak Rekor, Ibrahimovic Hanya Perlu Satu Gol Zlatan Ibrahimovic cuma beberapa langkah lagi untuk balik ke lapangan, dimana gol selanjutnya akan jadi suatu rekor yang amat luar biasa untuk striker gaek tersebut.

Striker yang berasal dari negara Swedia tersebut saat ini sudah berusia 41 tahun. Pemain yang berjuluk Ibrakadabra sebab dari sihir-sihirnya di lapangan tersebut sudah absen membela rossoneri selepas dari menjalani operasi lutut yang serius di bulan Mei tahun kemarin.

Walaupun absen cukup lama, pemain yang jadi pemain utama ketika Milan meraih akan gelar scudetto musim lalu tersebut menegaskan dia tak berencana pensiun dalam waktu dekat ini, dan sudah bekerja keras dalam usaha pemulihannya.

Baca Juga: Sangat Mahal, Milan Balikkan Sergino Ke Barcelona

Zlatan Ibrahimovic tak bermain dalam dua pertandingan liga terakhir Milan dan dapat membuat penampilan pertamanya di musim ini dalam beberapa minggu ke depan.

Seperti yang disoroti La Gazzetta dello Sport, gol selanjutnya untuk Milan akan memecahkan rekor Serie A, sebab ia akan menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah Serie A, terkhususnya untuk Il Diavolo.

Ibrahimovic sendiri berada di urutan ketiga dalam daftar tersebut, dengan terakhir mencetak gol di usia 40 tahun, 3 bulan, dan 6 hari. Pemegang rekor kini ialah mantan bek Milan yakni Alessandro Costacurta, yang mencetak gol pada usia 41 tahun dan 25 hari.

Veteran yang berasal dari Swedia tersebut saat ini berusia 41 tahun dan 146 hari, artinya gol selanjutnya dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi rekor baru untuk dirinya dan AC Milan.

Kami Tak Dapat Pertahankan Marcus Thuram

Kami Tak Dapat Pertahankan Marcus Thuram

Kami Tak Dapat Pertahankan Marcus Thuram Direktur Olahraga Borussia Monchengladbach yakni Roland Virkus menyadari tak ada kesempatan untuk timnya untuk tetap mempertahankan striker Marcus Thuram.

Berbicara terhadap broadcaster Jerman Sport1, Direktur Olahraga Borussia Monchengladbach, Roland Virkus mengakui bila minat yang besar terhadap pemain 25 tahun tersebut akan membuatnya susah untuk mempertahankanya di musim depan.

Bagaimanapun juga Thuram akan meninggalkan Gladbach, dan bergabung dengan salah satu klub yang cukup intens melakukan pendekatan terhadap dirinya.

“Kami sudah memutuskan untuk membiarkan Thuram pergi. Kami harus menerima kenyataan bila klub yang jauh lebih besar merupakan tempatnya,” ucap Virkus.

Baca Juga: Tersangkut Akan Masalah Keuangan, Kami Harus Kreatif

“Fakta bahwa dia berencana untuk pergi dengan cuma-cuma bukan keadaan yang positif, dan saya tidak bisa memanis-maniskannya,” tambahnya.

Marcus Thuram telah menjadi target utama di lini serang bagi Inter Milan sejak beberapa tahun silam. Sang pemain bahkan sempat diincar Inter di tahun 2021 sebagai pengganti Romelu Lukaku yang pergi menuju Chelsea.

Namun ketika itu proses transfer tidak berjalan mulus karena pemain asal Prancis tersebut mengalami cedera. Alhasil Inter mengalihkan target dengan mendatangkan Joaquin Correa dari Lazio, bersama Simone Inzaghi.

Selain Inter, Thuram sedang jadi incaran Bayern Munchen dan sejumlah tim di La Liga, Serie A, hingga Premier League. Terbaru, sang pemain juga diminati oleh raksasa Ligue 1, Paris Saint-Germain.

Kenyataan bahwa kontrak Thuram dengan Gladbach akan berakhir pada akhir Juni adalah faktor kunci dalam menjadikannya target menarik bagi sejumlah tim. Selain karena gratis, Thuram juga dinilai punya potensi besar di usianya yang masih muda.

Marchisio Geram Juventus Kerap Dirugikan Musim Ini

Marchisio Geram Juventus Kerap Dirugikan Musim Ini

Marchisio Geram Juventus Kerap Dirugikan Musim Ini Legenda Juventus yakni Claudio Marchisio, menyoroti keputusan wasit yang tak memberikan penalti terhadap Bianconeri dalam pertandingan leg pertama play-off Liga Europa, Jumat (17/2) kemarin WIB.

Si Nyonya Tua tersebut unggul lebih dulu pada menit ke-13 berkat gol Dusan Vlahovic yang memaksimalkan bola tandukan Federico Chiesa selepas menerima umpan dari Angel Di Maria.

Tapi, Nantes menyamakan kedudukan melalui serangan balik cepat yang diselesaikan oleh Ludovic Blas pada menit ke-60.

Pada pengujung pertandingan, ada kontroversi yang terjadi sebab seorang pemain Nantes melakukan handball yang menghalangi tandukan Manuel Locatelli yang mengarah ke gawang. Tapi wasit tak memberikan penalti bahkan selepas melihat ke VAR.

Baca Juga: Walau Menjanjikan, Giorgio Menjadi Target Susah Untuk Inter

Claudio Marchisio, yang membangun hampir seluruh kariernya bersama dengan Juventus dan menjadi fans usai pensiun, mengutarakan keluhannya di media sosial.

Dia juga menyoroti ketidakadilan yang kerap menimpa Juve pada musim ini, termasuk pengurangan sebanyak 15 poin yang menurutnya tak adil.

“Ketidakadilan yang nyata merupakan pengurangan poin di tengah musim. Tim sudah melakukan segalanya yang mereka dapat. Mereka ada di peringkat kedua selepas mengawali Serie A dengan buruk dan juga di Liga Champions. Malam ini mereka memperoleh hasil seri kontra tim peringkat ke-13 di Ligue 1, mari berharap untuk leg kedua yang lebih baik,” ucap Marchisio, dilansir dari Football-Italia.

Marchisio merupakan produk dari akademi Juventus dan menjalani total sebanyak 389 pertandingan bersama mereka selagi mencetak 37 gol dengan meraih tujuh Scudetto dan tiga Coppa Italia. Dia pergi ke Zenit St Petersburg pada tahun 2018 dan pensiun semusim setelahnya.

Fabrizio Katakan Inzaghi Pelatih Langka

Fabrizio Katakan Inzaghi Pelatih Langka

Fabrizio Katakan Inzaghi Pelatih LangkaJurnalis Italia yakni Fabrizio Biasin memuji akan kemampuan dari Simone Inzaghi yang suskes dalam membantu Inter Milan keluar dari masa sulit di pertengahan musim. Fabrizio bahkan hingga mengatakan Inzaghi sebagai sosok pelatih yang sangat langka.

Inter Milan di awal musim tersebut pernah terpuruk dengan mencatatkan akan sederet hasil yang sangat mengecewakan terutama di Serie A. Perlahan namun pasti, Nerazzurri sendiri pun mulai bangkit dan saat ini mereka telah berada di peringkat kedua. Bahkan mereka saat ini menjadi tim terdekat yang sanggup bersaing dengan Napoli walau masih terpisahkan oleh jarak sebanyak 13 poin.

Dalam sebuah sesi wawancara yang dilakukan di SportMediaset, Fabrizio Biasin memberikan pujian untuk kinerja apik Simone Inzaghi. Biasin mengatakan Inzaghi sebagai manajer langka sebab dapat membawa Inter keluar dari masa-masa sulit.

Baca Juga: Juergen Katakan Inter Dapat Melaju Jauh Di Liga Champions

“Inzaghi, ia sudah berhasil melakukan sesuatu yang jarang terjadi di sepak bola,” ucap Biasin.

“Dia sanggup untuk keluar dari keadaan yang sangat sulit, sebab di awal musim Inter terlihat benar-benar tanpa kemudi.”

“Tim tersebut sekarang terlihat kuat secara fisik, bermain bagus, dan selepas dari satu bulan yang penting, mereka kembali ke jalur yang benar,” pungkasnya.

Inter sendri dalam 8 pertandingan terakhir di Serie A cuma kalah sekali dan imbang satu kali serta sisanya berakhir dengan kemenangan. Bahkan di awal tahun tersebut mereka sukses mempertahankan Piala Super Italia selepas mengalahkan AC Milan. Artinya, selama dua musim melatih di Inter, Inzaghi telah mempersembahkan tiga trofi.

Juergen Katakan Inter Dapat Melaju Jauh Di Liga Champions

Juergen Katakan Inter Dapat Melaju Jauh Di Liga Champions

Juergen Katakan Inter Dapat Melaju Jauh Di Liga Champions Mantan striker Inter Milan yakni Juergen Klinsmann, menilai Nerazzurri akan sanggup untuk mencapai, setidaknya semi final dalam Liga Champions musim tersebut.

Dalam program televisi Italia, Apericalcio, sang mantan striker Inter Milan yang berasal dari Jerman, Juergen Klinsmann mencatat walaupun perlombaan juara di Serie A masih berlangsung, tapi hasil akhirnya hampir dipastikan milik Napoli.

Maka dari itu, tim yang didik Simone Inzaghi tersebut dapat lebih fokus ke Liga Champions, setidaknya mereka harus dapat mencapai semi final.

“Saya suka bagaimana Inter bermain, namun di liga saya pikir telah terlambat dan tak ada yang dapat untuk mengejar Napoli. Harapanku adalah, ini akan menjadi musim khusus di Liga Champions untuk Nerazzurri,” ucap Klinsmann.

“Saya pikir mereka dapat berbuat baik sebab skuad mereka luar biasa dan sudah menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing dengan tim terbesar di Eropa. Saya mengharapkan setidaknya semi final, saya pikir mereka dapat sampai sejauh itu.”

Baca Juga: Pernah Diragukan, Darmian Saat Ini Sukses Buktikan Diri

“Dan jangan lupa Coppa Italia, yang mungkin kurang bergengsi namun masih merupakan piala,” tambahnya.

Inter sendiri akan menghadapi Porto di leg pertama sesi 16 besar. Klub yang berasal dari Portugal tersebut tak dapat dianggap mudah, namun bukan lawan yang tak dapat dikalahkan Inter. Bila fokus, Nerazzurri masih dapat mengatasi permainan mereka.

Inter sendiri sukses dalam mencapai babak 16 besar Liga Champions dalam grup yang berisi Bayern Munchen dan Barcelona, lawan yang tak dapat dianggap enteng. Berhasil lolos ke babak knockout tentu bisa jadi tambahan motivasi untuk Lautaro beserta kawannya untuk dapat melaju lebih jauh lagi.