Pernah Diragukan, Darmian Saat Ini Sukses Buktikan Diri

Pernah Diragukan, Darmian Saat Ini Sukses Buktikan Diri

Pernah Diragukan, Darmian Saat Ini Sukses Buktikan Diri Pernah diragukan, Matteo Darmian sukses buktikan diri sebagai pemain kunci untuk Inter Milan. Darmian sendiri bahkan spesial sebab dapat dimainkan di cukup banyak posisi.

Ini ditegaskan dalam edisi cetak harian Corriere dello Sport, yang menunjukkan bagaimana Inter Milan memperlihatkan keyakinannya terhadap Darmian dengan memberikan suatu kontrak baru.

Ketika Matteo Darmian tiba di Inter dari Parma pada musim panas tahun 2020, sedikit orang melihat dia sebagai bisnis ambisius oleh Nerazzurri atau pemain yang akan memperbaiki starting eleven.

Tapi, mantan pemain Manchester United dan Torino tersebut lebih dari cukup membuktikan dirinya di musim Serie A tersebut, dengan pelatih Antonio Conte sukses dalam menunjukkan kemampuannya dapat bermain di cukup banyak posisi.

Baca Juga: Ini Alasan Bayern Menolak Proposal Inter Bagi Benjamin

Darmian juga mencetak gol penting terhadap pertandingan melawan Hellas Verona dan Cagliari sehingga Inter berhasil memenangkan Scudetto di musim pertamanya.

Musim lalu, Darmian terus menjadi pilihan utama di starting eleven di bawah pelatih Simone Inzaghi. Ketika dipercaya, dia selalu mampu melakukan tugasnya dengan baik, bahkan posisinya sulit digeser oleh Denzel Dumfries.

Tahun ini, bila ada pemikiran bahwa Darmian mungkin akan mulai digantikan di Inter, ia pasti sudah membuktikan hal tersebut salah. Pemain yang berusia 33 tahun tersebut terus menjadi pemain kunci di sektor kanan.

Selain itu, Darmian dapat dimainkan di banyak posisi, bahkan Simone Inzaghi beberapa kali menempatkannya sebagai bek tengah sebelah kanan, menggantikan Milan Skriniar. Hasilnya luar biasa, Darmian sendiri sukses mencetak gol penentu kemenangan.

Stefano Berharap Milan Bangkit Kontra Lazio

Stefano Berharap Milan Bangkit Kontra Lazio

Stefano Berharap Milan Bangkit Kontra Lazio Pelatih AC Milan yakni Stefano Pioli menggarisbawahi keyakinannya terhadap skuatnya yang akan bertandang ke Roma untuk menghadapi Lazio dalam pertandingan lanjutan Serie A.

I Rossoneri tidak boleh kehilangan poin lagi demi menjaga kesempatan meraup Scudetto karena saat ini mereka telah tertinggal sebanyak 12 poin dari Napoli di puncak klasemen sementara Serie A.

Mereka juga dalam keadaan yang tak baik usai menderita kekalahan di Piala Super Italia kontra Inter Milan dan tak pernah menang dalam empat partai terakhir di semua pertandingan.

Pelatih Stefano Pioli mendiskusikan akan masa berat yang tengah dilalui oleh AC Milan dan menaruh kepercayaan bahwa mereka akan bangkit secepat mungkin.

Baca Juga: Melalui Telepon Pemilik Everton Memecat Lampard

“Kami harus menghadapi momen seperti ini, itu akan menjadi ujian lainnya untuk diatasi dengan kerendahan hati dan juga persatuan. Kritikan kerap muncul sebab dari penampilan kami di bawah ekspektasi, yang mana sangat tinggi sebab kami memiliki akar yang sangat kuat,” ucap Pioli dalam konferensi persnya.

“Ada pengalaman dengan sinar terang dan humor yang bagus, saat kami memerlukan kekompakan dan keinginan untuk bereaksi. Para pemain saya tak buruk, mereka layak untuk memperoleh keyakinan dan juga rasa hormat saya.”

Milan memiliki modal bagus sewaktu terakhir kali melawat ke markas Lazio, dengan meraup kemenangan 2-1 pada musim kemarin, dan Stefano Pioli bersandar terhadap itu.

“Kami perlu mengatur ulang. Keadaan untuk meningkatkan taktik, teknis, dan mental. Aspek paling penting ialah mental,” tandasnya.

“Menyenangkan untuk diingat bagaimana kami menang tahun lalu di Roma, melalui kesulitan, namun mempertahankan keseimbangan dan fokus hingga akhirnya meraih kemenangan.”

Calhanoglu Masih Percaya Inter Milan Dapat Jadi Juara

Calhanoglu Masih Percaya Inter Milan Dapat Jadi Juara

Calhanoglu Masih Percaya Inter Milan Dapat Jadi Juara Gelandang Inter Milan yakni Hakan Calhanoglu, mengakui bahwa jarak antara Nerazzurri dengan Napoli di tabel klasemen Serie A memang cukup jauh. Cuma saja Calhanoglu masih percaya dengan kesempatan Inter untuk merengkuh Scudetto pada musim tersebut.

Inter Milan sendiri meraih hasil yang dapat dikatakan cukup mengecewakan pada giornata ke-19 Serie A. Pasalnya ketika mereka menjamu Empoli di San Siro, Selasa (24/1) dini hari WIB, Inter kalah dengan skor tipis 1-0.

Walau kalah, posisi Inter masih tetap berada di peringkat ketiga dengan koleksi sebanyak 37 poin. Tapi mereka sendiri tertinggal sebanyak 13 angka dari Napoli yang masih perkasa di puncak klasemen. Artinya, keadaan tersebut membuat Inter semakin kesulitan untuk mengejar Il Partenopei.

Hakan Calhanoglu sendiri tidak menampik bahwa jarak antara timnya dengan Napoli cukup jauh. Cuma saja bintang asal Turki tersebut mengatakan percaya Nerazzurri masih punya kesempatan untuk menjadi yang terbaik pada musim tersebut.

Baca Juga: Satu Langkah Lagi Napoli Selesaikan Transfer Gollini

“Sikap kami sama seperti di Supercoppa, namun hari ini kami melawan tim kuat yang memainkan sepakbola bagus, dan susah untuk melawan mereka,” ucap Calhanoglu terhadap DAZN.

“Pada akhirnya kami mendapat kartu merah, yang membuat kami semakin sulit untuk menang.”

“Kami kalah dan sekarang kami berjarak 13 poin dari Napoli, itu memang banyak namun kami masih yakin dengan kesempatan itu.”

“Saya minta maaf terhadap para penggemar yang sudah memberi kami motivasi besar, namun kami tak memberikan imbalan apa pun.”

Pada peluang yang sama, Calhanoglu mengomentari kartu merah yang diperoleh oleh Milan Skriniar pada pertandingan tersebut pada menit ke-40.

“Kami selalu menghormati wasit, namun dalam keadaan tersebut  anda dapat pergi dan melihat VAR untuk mengetahui detailnya,” ujarnya melanjutkan.

“Kami menerima keputusan tersebut dan tak ada perdebatan dengan itu,” pungkasnya.

Romagnoli Mengakui Tak Ada Rasa Sesal Tinggalkan Milan Serta Gabung Lazio

Romagnoli Mengakui Tak Ada Rasa Sesal Tinggalkan Milan Serta Gabung Lazio

Romagnoli Mengakui Tak Ada Rasa Sesal Tinggalkan Milan Serta Gabung Lazio Alessio Romagnoli bersiap untuk menghadapi mantan klubnya Milan di lanjutan Serie A yang akan berlangsung pada hari Selasa (24/01) malam waktu setempat di Stadio Olimpico. Sang defender sendiri pun mengaku tak ada rasa sesal pergi serta memilih pindah ke Lazio di musim panas lalu.

Bek tengah yang berasal dari Italia yakni  Alessio Romagnoli tumbuh sebagai pendukung Biancocelesti dan tak pernah menyembunyikan akan kecintaannya terhadap klub ibukota Italia tersebut walau saat ia masih menjadi pemain lawan sekota mereka, Roma.

Ketika kontraknya dengan Rossoneri habis, ia memanfaatkan peluang untuk bergabung dengan Biancocelesti dan mewujudkan impian masa kecilnya.

“Sebuah perasaan yang sangat menakjubkan untuk seseorang yang bermain untuk tim yang dicintainya dan berada di rumah juga,”ucap Romagnoli via DAZN.

“Saya masih mempertahankan kepentingan terpenting yakni menemukan proyek olah raga dengan skuat dan pelatih yang kuat sebab saya ingin menang dengan Lazio, luar biasa dapat berada di sini, namun menang penting untuk saya.

“Ayah dan nenek saya yang mewariskan kecintaan saya terhadap Lazio, kami biasa menyaksikan pertandingan bersama, saya selalu ingin bergabung dengan klub ini dan saya tak ingin untuk melakukannya terlalu lama ketika saya tak dapat lagi memberikan penampilan terbaik saya. Saya memperoleh tawaran bagus lainnya di bursa transfer, tapi Lazio memiliki skuat yang kompetitif dan saya merasa waktunya juga tepat.”

Baca Juga: Skriniar Dikatakan Ogah Melanjutkan Kariernya Di Inter Milan

Romagnoli meninggalkan Milan dengan status bebas transfer ketika kontraknya habis di musim panas lalu dan hubungannya dengan pihak klub memburuk dalam beberapa bulan terakhir yang membuatnya ditepikan di bangku cadangan di perjalanan mereka meraih Scudetto.

“Memenangkan Scudetto sebagai kapten Milan sangat menakjubkan selepas tahun-tahun yang mengecewakan dan banyak kritikan, banyak masa-masa kelam. Saya tak peduli dengan kritik walau mereka tidak tahu saya kerap kesusahan berlatih karena hernia dari November, dengan keadaan tersebut saya tetap bermain, saya selalu tetap fokus dengan apa yang harus saya lakukan di lapangan.

“Milan memberikan tawaran terhadap saya, namun mereka memilih yang lainnya, saya juga membuat keputusan, mungkin lebih baik bila mereka menjelaskan dengan lebih terang kepada saya sehingga negosiasinya tidak berlarut-larut. Namun demikian saya cuma memiliki kenangan yang bagus di sana, tujuh tahun yang fantastik.”

Inzaghi Pastikan Milan Belum Menyerah Kejar Napoli

Inzaghi Pastikan Milan Belum Menyerah Kejar Napoli

Inzaghi Pastikan Milan Belum Menyerah Kejar Napoli Manajer Inter Milan yakni Simone Inzaghi kembali memberikan tanggapan terkait persaingan antara timnya dengan Napoli dalam perburuan Scudetto musim tersebut. Inzaghi memastikan bahwa Inter belum menyerah mengejar Il Partenopei.

Pada musim tersebut, Napoli menunjukkan penampilan yang sangat mengesankan di Serie A. Sampai saat ini mereka masih memimpin klasemen sementara dengan koleksi sebanyak 41 poin dari 15 penampilan. Hebatnya, tim arahan Luciano Spalletti tersebut hingga saat ini belum tersentuh oleh kekalahan.

Inter Milan sendiri di awal musim ini sempat menunjukkan penampilan yang mengecewakan. Itu berdampak terhadap posisi mereka di tabel klasemen yang saat ini baru berhasil menempati peringkat kelima dengan koleksi 30 poin atau tertinggal 11 angka.

Dengan jarak sebesar itu, Inter diprediksi akan kesusahan untuk dapat menyusul Napoli. Namun Simone Inzaghi yakin Inter masih punya peluang dalam perburuan Scudetto.

Baca Juga: Gelandang Chelsea Ingin Balik Ke Napoli

“Target kami sekarang ialah bermain menyenangkan, namun sangat penting untuk meraih kemenangan,” ujar Inzaghi.

“Napoli sudah melakukan sesuatu yang luar biasa sejauh ini. Mereka membuat tim lain melakukan kesalahan, dimulai dengan Inter. Jelas tahun lalu selisih poin di klasemen lebih dekat, kami semua berada dalam jarak tiga poin. Namun saya percaya pada diri kami,” pungkasnya.

Inter sendiri memiliki peluang untuk memangkas jarak dari tim asal kota Naples tersebut saat menjamu mereka di San Siro, Kamis (5/1) mendatang WIB.

Osimhen Fokus Membantu Napoli Menangkan Trofi

Osimhen Fokus Membantu Napoli Menangkan Trofi

Osimhen Fokus Membantu Napoli Menangkan Trofi Dilaporkan sebagai target Manchester United, Victor Osimhen menjelaskan bagaimana dia bertekad untuk memenangkan trofi besar dengan Napoli, di tengah anggapan dia dapat pergi.

Pemain internasional Nigeria yang berusia 23 tahun tersebut sudah berada di radar Manchester United untuk sementara waktu dan pindah ke Liga Premier terlihatnya menjadi kemungkinan pada musim panas 2022.

Tapi, tidak ada pembicaraan konkret, dan Osimhen akhirnya tetap bertahan. Napoli, dengan sang penyerang sekarang mengatakan dia ingin memenangkan trofi utama dengan tim Serie A sebelum berpotensi pindah.

“Ini merupakan salah satu klub terbaik di Eropa dan saya ingin juara di sini. Masa depan ialah momen ini, cobalah memenangkan sesuatu yang relevan di Italia,” ucapnya.

“Sulit memikirkan sesuatu yang lebih baik daripada Napoli, salah satu klub terbaik di Italia, kini saya cuma fokus pada musim ini sebab kami belum melakukan apa-apa. Kami harus memenangkan sesuatu dan kemudian kita lihat apa yang terjadi.”

Baca Juga: Milan Tertarik Datangkan Chris Smalling Dari Roma

Osimhen sudah mencetak sembilan gol Serie A dari 11 pertandingan dan sudah menjadi tokoh kunci, dalam usaha mereka untuk memenangkan Scudetto.

Memang, tim asuhan Luciano Spalletti duduk di puncak klasemen dengan sebanyak 41 poin dari 15 pertandingan, unggul delapan poin dari AC Milan yang berada di posisi kedua, namun sang striker belum terlalu terbawa suasana.

Dia berkata: “Kami tak sabar untuk memulai lagi. Tidak ada yang berpikir bahwa delapan poin tersebut memberikan jaminan untuk masa depan. Musim masih panjang dan kami sadar bahwa kami tidak boleh melambat untuk tetap memimpin. Kami harus terus seperti ini, bekerja keras, berpura-pura kami tidak berada di puncak klasemen.

“Kami tak boleh memikirkan mereka yang menantikan kekalahan kami. Kami ingin mengalahkan Inter di pertandingan berikutnya, tetapi itu tidak akan mudah.”

Rabiot Berikan Tanda-Tanda Akan Pergi Dari Juventus

Rabiot Berikan Tanda-Tanda Akan Pergi Dari Juventus Adrien Rabiot memberi akan tanda-tanda bahwa dirinya tak akan memperpanjang kontrak bersama Juventus, selagi mengakui keinginannya bermain di Premier League.

Masa bakti sang gelandang timnas Prancis di Juventus akan segera habis pada musim panas tahun depan. Sejauh ini, perbincangan seputar perpanjangan kontrak belum dilaksanakan dan ada indikasi yang besar bahwa Rabiot akan meminta gaji besar untuk memperpanjang kontraknya di Turin.

Pemain yang kini berusia 27 tahun ini pernah hampir bergabung dengan Manchester United di bursa pemindahan musim panas 2022 kemarin, sebelum permintaan upahnya yang mencapai 10 juta euro membuat The Red Devils tersebut mundur teratur.

Namun demikian, Rabiot sendiri mengindikasikan bahwa dirinya tertarik untuk bermain di Inggris sewaktu kontraknya bersama Juve habis nantinya.

Baca Juga: Lazio Serta Felipe Setujui Kontrak Baru Sampai Tahun 2027

“Saya pernah membela Manchester City untuk waktu yang singkat dan itu sangat positif. Saya menyukai akan lapisan seputar sepak bola di sana, sebab itu berbeda dengan di Prancis atau Italia. Saya kerap mengatakan bahwa saya suka bermain di Premier League,” ucapnya.

“Saya tak tahu apakah saya akan ke Premier League. Saya tak memiliki tim yang lebih disukai di Inggris, tak ada yang lebih baik di antara yang lain untuk saya, namun liga secara umum menarik rasa minat saya. Itu akan lebih cocok terhadap kualitas saya.”

Sejak bergabung dari Paris Saint-Germain dengan status bebas pemindahan pada musim panas 2019, Adrien Rabiot sudah bermain dalam sebanyak 145 pertandingan dengan mencetak 11 gol dan delapan assist. Dia sukses mempersembahkan sebuah Scudetto dan sebuah trofi Coppa Italia beserta satu Piala Super Italia.

Diberkati Akan 4 Kekuatan Super, AC Milan Dapat Pertahankan Titel Liga Italia

Diberkati Akan 4 Kekuatan Super, AC Milan Dapat Pertahankan Titel Liga Italia Ada 4 kekuatan super yang buat AC Milan dapat mempertahankan scudetto.

Selepas menjuarai Liga Italia 2021-2022, AC Milan memiliki misi untuk mempertahankan titel pada musim 2022-2023.

Kesempatan AC Milan untuk mempertahankan scudetto amat terbuka lebar.

Masalnya, terdapat 4 kekuatan yang membuat tim didikan Stefano Pioli dapat mempertahankan titel Liga Italia.

Pertama, AC Milan memiliki prinsip yang jelas dalam gaya bermain.

Perihal sususan, Stefano Pioli memiliki  susunan baku 4-2-3-1 dan susunan tersebut berjalan dengan cukup sempurna untuk AC Milan.

Kemudian dalam hal permainan, mereka nyaris kerap bermain dengan idenititas yang sama, mulai dari memanfaatkan akan lebar lapangan sampai keinginan untuk terus menyerang.

Kedua, pertahanan yang kompak dan andal

Kendati cuma menorehkan empat clean sheet sampai sejauh ini, AC Milan tetap harus berbangga hati sebab beberapa pemain yang selama ini hanya jadi serep sanggup tampil bagus sewaktu tampil menjadi starter.

Ciprian Tatarusanu, yang selama ini jadi deputi Mike Maignan, sanggup tampil bagus sewaktu jadi starter.

Buktinya, dalam pertandingan melawan AC Monza pada minggu ke-11 Liga Italia, selain melakukan penyelamatan penting, kiper asal Rumania tersebut juga mencetak 1 assist untuk gol Brahim Diaz pada menit ke-16.

Selanjutnya, di posisi bek tengah, Matteo Gabbia sukses tampil memukau sewaktu jadi starter, terutama sewaktu melawan Dinamo Zagreb di matchday ke-5 Liga Champions.

Baca Juga: 2 Posisi Terlemah AC Milan Harus Dirubah Pada Bursa Pemindahan Januari 2023

Ketiga, kualitas yang merata di setiap departemen

AC Milan mempunyai dua pemain yang dapat membuat perbedaan setiap kali mereka menguasai bola yakni si Theo Hernandez dan juga Rafa Leao.

Selain mereka berdua, Ismael Bennacer dan juga Divock Origi juga dapat menjadi pembeda.

Sementara itu, Diaz memiliki kemampuan yang sangat keren dalam melakukan tusukan.

Keempat, trio penyerang yang susah diterka

AC Milan memiliki komposisi trio penyerang yang dapat dikatakan cukup aneh.

Masalahnya, bentuknya kerap berubah dari satu pertandingan ke pertandingan lain.

Contohnya saja dalam pertandingan melawan AC Monza, Stefano Pioli menempatkan Ante Rebic, Brahim Diaz, dan Junior Messias.

Kemudian dalam pertandingan melawan Dinamo Zagreb, Pioli menempatkan Rebic, Charles De Ketelaere, dan Rafael Leao.

Profile Pelatih Italia Roberto Mancini

Profile Pelatih Italia Roberto Mancini  – Roberto Mancini sendiri lahir pada tanggal 27 bulan November tahun 1964 disalah satu kota Ancona. Dia merupakan mantan pemain ternama berkebangsaan Itali dan sekarang mengambil profesi sebagai pelatih.

Roberto Mancini Mancini memulai debutnya di Liga Italia Serie A bersama Bologna pada tanggal 12 September 1981. Pada tahun berikutnya dia dibeli oleh Sampdoria, di mana dia bermain di sana hingga tahun 1997. Kemudian dia bermain untuk Lazio dari tahun 1997 hingga 2000 dan kemudian Leicester City di tahun 2001.

Selepas pensiun sebagai seorang pelatih, Mancini sendiri pun mulai melatih Fiorentina di tahun 2001. Dia membawa tim tersebut menjadi juara Coppa Italia di tahun pertamanya sebagai manajer.

Mancini pun kemudian ditunjuk sebagai manajer Lazio tahun 2002 dan sukses memenangkan Coppa Italia pada tahun 2004. Pada tahun 2004 itu pula ia mengumumkan bahwa  untuk pindah menangani Inter Milan.

Baca Juga: Di Canio, Juventus Buat Malu!

Dengan Inter, dia sendiri telah memenangkan 2 kali Coppa Italia tahun 2005 dan tahun 2006, dua kali Supercoppa Italia tahun 2005 dan tahun 2006 dan 3 kali Scudetto tahun 2005 sampai tahun 2006, tahun 2006 sampai tahun 2007 dan tahun 2007 sampai tahun 2008, dan menjadi pelatih tersukses Inter selama 30 tahun lamanya . Namun akan tetapi Mancini kandas meneruskan prestasi itu di kompetisi Eropa.

Pada tanggal 29 Mei 2008, Inter mengumumkan secara sah pemberhentian Mancini, sebab cekcok dengan ketua tim, Massimo Moratti. Hal tersebut sebagai reaksi atas komentar negatif Mancini selepas  kandas lawan Liverpool di Liga Champions. Mancini akhirnya digantikan oleh Jose Mourinho.

Melalui sebuah proses yang cukup mengejtukan, Mancini akhirnya pun menggantikan posisi Mark Hughes sebagai pelatih City. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 19 Desember 2009. Di dua pertandingan awal yang diperani bersama City, Mancini berhasil menunjukkan sentuhan ajaibnya. Di pertandingan pertama, City berhasil mengalahkan Stoke City, dan membekuk Wolverhampton Wolves di pertandingan kedua.

Baca Juga: Langka Banget, 3 Sosok yang Juara Piala Dunia sebagai Pemain dan Pelatih

Penghargaan Sebagai Pemain:
1. Sampdoria
– Serie A: 1990-91.
– Coppa Italia: 1984-85, 1987-88, 1988-89, 1993-94.
– Piala Winners: 1989-90.
2. Lazio
– Serie A: 1999-2000
– Coppa Italia: 1997-1998, 1999-2000.
– Piala Winners: 1998-1999.
– Piala Super Eropa: 1999.

Penghargaan Sebagai Pelatih:
1. Fiorentina
– Coppa Italia: 2000-2001.
2. Lazio
– Coppa Italia: 2003-2004
3. Inter Milan
– Seri A: 2005-06, 2006-07, 2007-08.
– Coppa Italia: 2004-05, 2005-06.

Vieri Akan Bersaing Kembali untuk Scudetto

Vieri Akan Bersaing Kembali untuk Scudetto

Vieri Akan Bersaing Kembali untuk Scudetto –  Christian Vieri bekas mantan pemain juventus dan inter milan dikabarkan akan kembali ke klub yang pernah membesarkan namanya yakni Inter Milan karena dikabarkan Inter sedang mengalami masa kesusahan untuk meraih keberhasilan di Liga Italia sejak pergantian tahun, tetapi vieri berusaha melawan kembali untuk Scudetto.

Inter Milan masih terus berjuang kembali ke persaingan teratas Serie A. Christian Vieri yakin Inter akan bersaing untuk Scudetto lagi dalam beberapa tahun.

Inter sudah kesulitan untuk ikut dalam persaingan gelar dalam delapan tahun ini. Sejak terakhir kali jadi runner-up pada 2010/2011, Nerazzurri bahkan kerepotan untuk sekadar menembus empat besar.

Dalam delapan musim terakhir, raihan terbaik Inter adalah finis kedua di musim 2015/2016 dan 2017/2018. Namun musim ini mulai terlihat ada peningkatan.

La Beneamata saat ini ada di urutan tiga klasemen dengan 40 poin dari 22 pekan. Mauro Icardi dkk sementara empat poin dari AC Milan di posisi empat. Vieri melihat ada momentum bagus bersama Luciano Spalletti sebagai pelatih, untuk kembali ke persaingan gelar.

“Saya percaya dalam beberapa tahun, Inter bisa menutup banyak selisih saat ini. Di samping itu, mereka saat ini juga masih bisa di posisi tiga,” ungkap Vieri kepada Gazzetta dello Sport.

“Dalam setahun setengah bersama Spalletti ini, Inter sudah berubah banyak secara positif dan lebih solid dari beberapa tahun terakhir. Sayangnya di Italia, kita berpikir Inter dan Milan harus selalu punya kekuatan untuk memenangi Scudetto,” imbuhnya dilansir Football Italia.