Marchisio Geram Juventus Kerap Dirugikan Musim Ini

Marchisio Geram Juventus Kerap Dirugikan Musim Ini

Marchisio Geram Juventus Kerap Dirugikan Musim Ini Legenda Juventus yakni Claudio Marchisio, menyoroti keputusan wasit yang tak memberikan penalti terhadap Bianconeri dalam pertandingan leg pertama play-off Liga Europa, Jumat (17/2) kemarin WIB.

Si Nyonya Tua tersebut unggul lebih dulu pada menit ke-13 berkat gol Dusan Vlahovic yang memaksimalkan bola tandukan Federico Chiesa selepas menerima umpan dari Angel Di Maria.

Tapi, Nantes menyamakan kedudukan melalui serangan balik cepat yang diselesaikan oleh Ludovic Blas pada menit ke-60.

Pada pengujung pertandingan, ada kontroversi yang terjadi sebab seorang pemain Nantes melakukan handball yang menghalangi tandukan Manuel Locatelli yang mengarah ke gawang. Tapi wasit tak memberikan penalti bahkan selepas melihat ke VAR.

Baca Juga: Walau Menjanjikan, Giorgio Menjadi Target Susah Untuk Inter

Claudio Marchisio, yang membangun hampir seluruh kariernya bersama dengan Juventus dan menjadi fans usai pensiun, mengutarakan keluhannya di media sosial.

Dia juga menyoroti ketidakadilan yang kerap menimpa Juve pada musim ini, termasuk pengurangan sebanyak 15 poin yang menurutnya tak adil.

“Ketidakadilan yang nyata merupakan pengurangan poin di tengah musim. Tim sudah melakukan segalanya yang mereka dapat. Mereka ada di peringkat kedua selepas mengawali Serie A dengan buruk dan juga di Liga Champions. Malam ini mereka memperoleh hasil seri kontra tim peringkat ke-13 di Ligue 1, mari berharap untuk leg kedua yang lebih baik,” ucap Marchisio, dilansir dari Football-Italia.

Marchisio merupakan produk dari akademi Juventus dan menjalani total sebanyak 389 pertandingan bersama mereka selagi mencetak 37 gol dengan meraih tujuh Scudetto dan tiga Coppa Italia. Dia pergi ke Zenit St Petersburg pada tahun 2018 dan pensiun semusim setelahnya.

Lazio Rupanya Belum Menyerah Untuk Rekrut Pellegrini

Lazio Rupanya Belum Menyerah Untuk Rekrut Pellegrini

Lazio Rupanya Belum Menyerah Untuk Rekrut Pellegrini Lazio diwartakan masih belum menyerah untuk mengejar servis Luca Pellegrini dari Juventus di bursa bulan Januari tersebut walau terhalang oleh beberapa rintangan yang menghadang. Semakin mendekati batas waktu belum ada kemajuan berarti terkait akan kepindahan sang full bek.

Bahkan sebelum dibukanya bursa transfer bulan Januari ini, Lazio sendiri kabarnya sudah berminat untuk mendatangkan full bek Juventus yakni Luca Pellegrini, namun tetapi bursa segera ditutup dan transfernya ke Olimpico masih belum juga terwujud.

Pemain yang berusia 23 tahun tersebut kini masih menjadi pemain pinjaman di Eintracht Frankfurt, tapi tim yang berasal dari Jerman tersebut membuka kesempatan untuk mengakhiri kontraknya jauh lebih awal dan demikian juga dengan Bianconeri.

Baca Juga: Maurizio Beri Peringatan Lazio Jelang Hadapi Fiorentina Di Olimpico

Namun akan tetapi sebab dari cederanya Ciro Immobile, Biancocelesti pun akhirnya mengalihkan fokusnya untuk merekrut seorang striker oleh sebab itu menambah seorang full bukan lagi menjadi prioritas untuk tim besutan Maurizio Sarri.

Tapi demikian seperti dilansir La Gazetta dello Sport mengatakan bahwa The Aquile kesusahan untuk mendaratkan striker Salernitana, Federico Bonazzoli, yang mungkin akan membuat mereka kembali memikirkan untuk membawa Pellegrini.

Lebih lanjut kabar mengatakan bahwa presiden The Aquile, Claudio Lotito sudah menemui agen sang pemain, Enzo Raiola dalam beberapa hari terakhir jadi masih dinantikan apakah transfer tersebut akan terwujud pada akhirnya.

Pellegrini bersinar melalui tim muda Roma sebelum bergabung dengan Juve pada tahun 2019 kemarin akan namun cuma tampil di satu musim saja, 2021/22 dan ia menghabiskan sebagian besar kontraknya sebagai pemain pinjaman.

Untuk Giuseppe Juventus Cuma Masa Lalu

Untuk Giuseppe Juventus Cuma Masa Lalu

Untuk Giuseppe Juventus Cuma Masa Lalu CEO Inter Milan yakni Giuseppe Marotta, memberikan tanggapi terkait akan kabar yang megatakan  bahwa dia akan kembali menjadi salah satu petinggi Juventus. Marotta sontak saja menegaskan bahwa Juve pada saat ini cuma bagian dari masa lalunya saja.

Seiring dengan mundurnya semua petinggi Juventus sebab kasus dari pemalsuan data keuangan, membuat raksasa Serie A tersebut diwartakan sedang menyusun dewan direksi yang baru di awal tahun ini. Salah satu orang yang dihubungkan dengan Juve merupakan Giuseppe Marotta yang kini menjabat sebagai CEO Inter Milan.

Marotta sendiri sempat menjadi salah satu petinggi Juve selama lebih dari satu dekade lamanya. Bahkan dia juga berhasil dalam membantu tim memenangkan cukup banyak trofi bergengsi.

Menanggapi akan kabar tersebut, Marotta kembali menegaskan bahagia bersama Inter dan sama sekali tak memiliki adanya niat untuk kembali ke Juve. Marotta juga menegaskan bahwa Si Nyonya Tua kini cuma menjadi bagian dari masa lalunya.

Baca Juga: Roma Diklaim Memasang Harga Terlalu Tinggi Bagi Zaniolo

“Tahun-tahun saya di Bianconeri ialah masa lalu, dan cuma kenangan positif,” ucap Marotta terhadap Corriere della Sera.

“Pada saat ini Saya cuma fokus di Inter.”

“Apakah ada pertimbangan untuk balik ke Juventus? Saya senang dengan jalan yang saya ambil, saya menikmati waktu saya di Inter dan fokus untuk berkontribusi terhadap kesuksesan di masa depan,” pungkasnya.

Marotta sendiri terbilang berhasil bersama Inter. Dia sukses membantu Inter mendatangkan beberapa pemain dan pelatih top dan hal tersebut berimbas terhadap keberhasilan La Beneamata memenangkan satu trofi scudetto, satu kali juara Piala Italia dan dua kali menjadi yang terbaik di Piala Super Italia.

Tinggalkan Juventus, Paulo Dinilai Ambil Keputusan Yang Pas

Tinggalkan Juventus, Paulo Dinilai Ambil Keputusan Yang Pas

Tinggalkan Juventus, Paulo Dinilai Ambil Keputusan Yang Pas Mantan bek Juventus yakni Andrea Barzagli memuji sang mantan rekan setimnya yakni Paulo Dybala yang berani untuk pergi dari Bianconeri serta bergabung dengan AS Roma.

La Joya sendiri mengakhiri kerja samanya bersama dengan Si Nyonya Tua pada musim panas 2022 kemarin selepas tujuh tahun bersama. Dia pergi secara bebas transfer selepas kontraknya tersebut usai.

Pemain yang berusia 29 tahun yang berasal dari Argentina tersebut kemudian memulai era baru dengan membela AS Roma asuhan Jose Mourinho. Di sana, dia memainkan peran sentral dan sudah melalui musim ini dengan gemilang.

Tercatat, Paulo Dybala sudah mencetak sebanyak 10 gol dari 16 pertandingan di semua ajang musim ini, dengan yang terbaru ialah mengukir dwigol dalam kemenangan 2-0 atas Fiorentina, Senin (16/1) kemarin WIB.

Baca Juga: Cedera Immobile Kini Lazio Tak Perlu Khawatir

Berbicara terhadap DAZN, Andrea Barzagli memuji akan keputusan mantan rekan setimnya tersebut untuk meninggalkan klub raksasa Turin.

“Dybala juga melakukan hal yang tepat dengan meninggalkan Juventus, dia telah terlahir kembali semenjak saat itu,” ucap Barzagli.

Semenjak meninggalkan Juve, Dybala juga sudah berhasil meraih medali emas Piala Dunia 2022 usai mengantar timnas Argentina menjadi juara.

Walaupun cuma memainkan dua pertandingan di sepanjang turnamen, La Joya berperan dalam keberhasilan di final kontra Prancis dengan mencetak sebuah penalti yang berakhir dengan kemenangan 4-2 untuk La Albiceleste lewat dari adu penalti.

Pada saat ini, Roma sendiri tengah berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Serie A dengan meraih torehan poin yang sama dengan Lazio dan Atalanta.

Vlahovic Kembali Perkuat Juventus Minggu Ini

Vlahovic Kembali Perkuat Juventus Minggu Ini

Vlahovic Kembali Perkuat Juventus Minggu Ini Dusan Vlahovic diharapkan untuk kembali berlatih bersama dengan Juventus pada minggu ini, selagi Arsenal dan Chelsea dikabarkan masih mengawasi sang striker timnas Serbia.

I Bianconeri menghabiskan sampai 80 juta euro untuk mendatangkan pemain asal Serbia tersebut dari Fiorentina pada bulan Januari tahun kemarin.

Vlahovic diharapkan dapat memimpin Juventus bangkit usai ditinggal Cristiano Ronaldo, tapi dia kesusahan untuk mengulang penampilan hebatnya seperti di Fiorentina.

Walau begitu, dia masih tetap merupakan sosok pemain kunci untuk pelatih Massimiliano Allegri dengan mencetak tujuh gol dari sebanyak 15 penampilan di semua ajang pada musim ini.

Baca Juga: Piolo Klaim Ac Milan Buat Banyak Kesalahan Usai Seri Lawan Lecce

Dusan Vlahovic sudah menepi sejak akhir bulan Oktober silam sebab cedera pangkal paha, Tapi menurut La Stampa, dia diharapkan sudah kembali tersedia dalam skuat Si Nyonya Tua di minggu ini.

Pemain yang berusia 22 tahun tersebut melewatkan tiga pertandingan pertama yang dimainkan oleh Bianconeri pada tahun 2023, dan mungkin masih akan absen untuk pertandingan babak 16 besar Coppa Italia kontra Monza, Jumat (20/1) WIB mendatang nanti.

Tapi, dia mungkin dapat tersedia di bangku cadangan pada pertandingan berikutnya di Serie A kontra Atalanta, Senin (23/1) mendatang nanti WIB.

Sementara itu, masa depan Vlahovic sendiri masih menjadi pertanyaan sebab Arsenal dan Chelsea dikabarkan terus mengawasinya.

The Gunners bukanlah peminat baru untuknya sebab Juve perlu mengalahkan tim asal London Utara tersebut untuk memperoleh Vlahovic dari Fiorentina tahun lalu.

Pogba Makin Segar Menjelang Kembalinya Pertandingan

Pogba Makin Segar Menjelang Kembalinya Pertandingan Paul Pogba dikabarkan telah pulang dari Amerika Serikat dan kembali ke Italia. Keadaannya dikatakan makin segar menjelang Juventus kembali bersaing di kompetisi.

Sang gelandang yang berasal dari Prancis sendiri masih belum pernah bermain bareng semenit pun untuk Si Nyonya Tua sejak kembali dari Man United pada bursa pemindahan musim panas tahun 2022 ini.

Dia meneken kontrak empat tahun bersama Juventus, yang berharap magisnya seperti periode 2012-2016 akan kembali terlihat. Tapi cedera lutut pada saat pramusim di Amerika Serikat membuat Pogba belum dapat berkontribusi sampai saat ini.

Pogba sendiri juga terpaksa melewatkan Piala Dunia 2022 bersama timnas Prancis, dengan target untuk sembuh pada saat kompetisi kembali berlangsung pada awal Januari

Paul Pogba kini telah kembali ke Italia selepas menjalani perawatan selama 15 hari di Amerika Serikat.

Baca Juga: Lazio Langsung Gerak Siapkan Planning B Jika Pedro Tolak Kontrak Baru

Dia dipantau oleh seorang member dari staf medis Juve di sana selagi melakukan konsultasi dengan dokter spesialis. Kini, pemain yang berusia 29 tahun tersebut akan melanjutkan proses pemulihannya di kamp latihan Continassa.

Pogba kini berharap untuk dapat ambil bagian pada dua pertandingan pertama di tahun 2023 kontra Cremonese dan Udinese, sebelum menjadi starter kontra Napoli pada tanggal 13 Januari 2023.

Perandingan kontra Partenopei akan menjadi sangat penting sebab pada saat ini Juve tertinggal 10 poin dari klub asuhan Luciano Spalletti sendiri. Bianconeri sendiri sedang dalam mode kebangkitan selepas meraih enam kemenangan beruntun di Serie A dan kini bertengger di peringkat ketiga klasemen.

Simone Inzaghi Was-Was Kebangkitan Juventus di Derbi d’Italia

Simone Inzaghi Was-Was Kebangkitan Juventus di Derbi d’Italia Pelatih Inter Milan yakni Simone Inzaghi mewanti-wanti terhadap timnya untuk mewaspadai kebangkitan Juventus jelang Derbi d’Italia, Senin (7/11/2022) esok hari WIB. Untuk itu, pelatih berusia 46 tahun telah mempersiapkan timnya dengan amat baik ketika menghadapi Bianconeri.

Duel kedua tim tersebut akan dilaksanakan pada minggu ke-13 Serie A 2022/23 di markas Juventus, yaitu Allianz Stadium. Tentunya, pertandingan Juventus melawan Inter Milan akan menjadi pertandingan menarik untuk diikuti.

Sebelumnya, Inter Milan sudah menyapu bersih empat kemenangan dalam empat pertandingan terakhirnya di Serie A. Berkat hasil tersebut, Nerazzurri saat ini nangkring di posisi ke-6 dengan raihan 24 poin dari 12 pertandingan.

Sedangkan, tuan rumah Juventus suskes meraih tiga kemenangan penting dalam empat pertandingan terakhirnya di Liga Italia. Tim asuhan Massimiliano Allegri sanggup bertengger di posisi tujuh pada klasemen sementara dengan 22 poin.

Berbekal catatan moncer yang ditunjukkan Juventus di ajang Serie A, Simone Inzaghi sendiri meminta anak didiknya untuk mewaspadai kebangkitan dan menaruh respek terhadap Bianconeri.

Baca Juga: Wahai Giroud Mau Hingga Kapan Gendong AC Milan?

Berjaga-jaga Kepada Juventus

Simone Inzaghi sendiri tentunya ingin menargetkan raihan tiga poin ketika mengunjungi ke kandang sang lawan yakni Juventus. Walaupun penampilan Bianconeri di musim ini seperti roller coaster, Ia tetap mewaspadai kebangkitan Leonardo Bonucci dan kolega.

“Seperti Inter, Juve sudah memenangkan lima dari enam pertandingan Serie A terakhir mereka, jadi mereka kembali ke jalur dalam lapisan yang penuh gairah. Kami harus mewaspadai mereka, sebab Juve memiliki pemain yang hebat,” ucap Inzaghi dalam konferensi persnya.

Ia juga mengamini bahwa pertandingan Derbi d’Italia merupakan pertandingan cukup bergengsi dan amat penting untuk para penggemar Inter. “Kami tahu apa yang diwakili pada pertandingan Derbi d’Italia, itu amat berarti untuk para penggemar dan tim,” katanya.

Menaruh Akan Rasa Respek

Kemudian, mantan pelatih Lazio tersebut mengatakan Derbi d’Italia merupakan pertandingan penting baik untuk Inter Milan maupun Juventus. Walau Nerazzurri sedikit merasa di atas angin berkat penampilan kemilaunya baru-baru ini, Inzaghi namun mengingatkan akan armadanya untuk menaruh respek terhadap Juventus.

“Kami menghormati Juventus serta tahu betapa kuatnya tim tersebut, seolah-olah mereka mengalami banyak luka, mereka juga memiliki cukup banyak kualitas dari pemain muda mereka,” ujarnya.

Juventus Harus Bersyukur Adrien Tidak Jadi Pindah ke Man United

Juventus Harus Bersyukur Adrien Tidak Jadi Pindah ke Man United Sang mantan pemain Juventus yakni Mohamed Sissoko menilai Bianconeri tak akan menyesal batal melepas Adrien Rabiot pada bursa pemindahan  musim panas kemarin. Menurut Sissoko, Rabiot sudah tampil amat baik pada awal musim ini.

Pada musim panas kemarin, Rabiot baru dilaporkan akan meninggalkan Juventus. Gelandang asal Prancis tersebut menjadi suatu bidikan Man United.

Kubu Setan Merah telah melakukan penawaran dengan perwakilan Rabiot. Tapi pada akhirnya, Rabiot batal pindah dan tetap bertahan di Juventus.

Rabiot tampil bagus untuk Juventus pada musim ini. Dia menjadi starter di setiap pertandingan yang dimainkannya dan mencetak empat gol.

Baca Juga: Hampir Setahun Terjaga, Kesucian AC Milan Pada Pertandingan Tandang Akhirnya Rusak

Rabiot Tampil Keren

Untuk Sissoko, Rabiot merupakan pemain terbaik Juventus kini. Dia berpikir hal tersebut tidak akan terjadi apabila sang pemain memutuskan pindah ke Manchester United.

“Tanpa keraguan Adrien, ia bermain bagus dan secara terus-menerus menemukan jalan menuju gol,” ucap Sissoko.

“Saya melihatnya lebih percaya, lebih percaya diri, terbukti bahwa sekarang dia bermain dengan sangat baik di Juventus.

“Di musim panas ada banyak pembicaraan tentang transfernya ke Manchester United, namun kenyataannya dia sudah benar untuk bertahan.”

 

Juventus Coret Wajah Italia Pada Liga Champions, Allegri Ngamuk Berdalih Minta Maaf

Juventus Coret Wajah Italia Pada Liga Champions, Allegri Ngamuk Berdalih Minta Maaf Pelatih Juventus yakni Massimiliano Allegri tak mengucapkan sepatah katapun permintaan maaf biarpun timnya baru saja mencoreng wajah sepak bola Italia di Liga Champions.

Juventus sendiri menutup babak penyisihan Grup H Liga Champions 2022-2023 dengan kekalahan dari Paris Saint-Germain. Dalam matchday keenam di Stadion Allianz, Turin itu, Bianconeri tunduk dengan skor akhir 1-2.

Kekalahan tersebut menjadikan Juventus sebagai tim kedua yang berasal dari Italia yang menelan lima kekalahan dari enam pertanndingan fase grup Liga Champions usai AS Roma, sebagaimana melansir Stadium Astro.

Juventus finis di urutan ketiga di Grup H dengan koleksi sebanyak tiga poin, setara dengan wakil Israel Maccabi Haifa di posisi buncit dan cuma unggul selisih gol.

Pasca pertandingan, Massimiliano Allegri mengatakan bahwa timnya terbakar emosi selepas kekalahan dari PSG yang menandai dominasi tim asal Paris itu dalam dua pertemuan di fase grup.

Baca Juga: Jadwal Grup F Piala Dunia Tahun 2022 Qatar

“Ketika Anda keluar dari lapangan dengan kekalahan, Anda harus emosi. Kami kalah lima dari enam pertandingan dan kami cuma perlu marah. Kami harus membawa kemarahan ini ke dalam sisa musim ini,” ucap Massimiliano Allegri.

Walau mengakhiri fase grup Liga Champions 2022-2023 dengan amat buruk, namun masih berhak lolos ke babak playoff 16 besar Liga Europa, Allegri mengatakan timnya tak bermain buruk lawan PSG.

“Penampilan kami bagus, namun kami harus marah. Kami tersingkir dari Liga Champions. Kami ingin menghadapi lawan terbaik, namun kami pantas untuk tersingkir dan kemarahan ini tak boleh padam,” jelas Allegri dikutip dari laman resmi Juventus.

“Melawan PSG, kami terlalu banyak diserang, dan akibatnya kami kecurian dua gol. Tapi, kami sekarang harus berpikir positif dan menatap pertandingan lawan Inter Milan  lawan yang amat mengandalkan fisik yang bermain bagus,” jelasnya.

Di Canio, Juventus Buat Malu!

Di Canio, Juventus Buat Malu! Juventus dikritik oleh mantan pemainnya yakni si Paolo Di Canio, selepas tersisihkan dari Liga Champions. Penampilan Bianconeri sendiri dinilai amat memalukan.

Juventus sendiri dipastikan terhenti di fase grup Liga Champions selepas kalah 3-4 dari Benfica di Estadio Da Luz, Rabu (26/10/2022)  WIB lalu. Juve telah tertinggal 1-3 di babak pertama.

Gol Moise Kean pun menjadi satu-satunya tanggapan Juventus dalam periode tersebut, di mana Benfica mencetak gol lewat Antonio Silva, Joao Mario, dan Rafa Silva. Rafa Silva lantas mencetak gol lain di awal babak kedua, kemudian Juventus membalas melalui Arkadiusz Milik dan Weston McKennie.

Dengan kekalahan tersebut, Juventus sendiri masih tertahan dengan tiga poin dari lima pertandingan. Mereka telah delapan poin dari Paris Saint-Germain dan Benfica yang selanjutnya akan memperebutkan posisi juara grup.

Juventus saat ini cuma dapat memperjuangkan peluang untuk lanjut ke Liga Europa. Mereka bersaing dengan Maccabi Haifa, yang juga mengumpulkan tiga poin, dan Dusan Vlahovic beserta dengan teman teman akan menghadapi PSG di pertandingan terakhir.

Baca Juga: Mourinho Katakan Napoli Tidak Pantas Untuk Menang

Sang mantan penyerang Juventus Paolo Di Canio menilai Juventus amat rapuh dan tidak ada rasa kompaknya sama sekali. Kebangkitan 20 menit terakhir dianggap sesuatu yang semu semata.

“Gol demi gol yang masuk ke gawang Juventus itu sangatlah memalukan. Tidak ada perhatian dan hasrat kolektif, gak butuh bek-bek kelas top untuk menghindari gol-gol kayak gitu,” ucap pemain Juventus 1990-1993 ini.

“Juventus sendiri malu-maluin, Benfica tidak mengalami masalah untuk menyerang dan fase bertahan Juventus benar-benar sangat konyol. Membaca pertandingan dengan hanya memperhatikan 20 menit terakhir akan jadi sebuah kesalahan buruk,” imbuhnya.

Juventus musim ini sudah melewati 16 pertandingan. Mereka meraih enam kemenangan, empat kali imbang, dan enam kali kalah.