Nanti Menyesal!, Jangan Tinggalkan Inter Milan – Rumor yang pernah berhembus kuat bahwa Milan Skriniar akan pergi meinggalkan Inter Milan mulai diredam secara perlahan. Javier Zanetti menjadi salah satu yang menyarankan Skriniar supaya tinggal lebih lama, agar sang pemain tak menyesal.
Skriniar kini memiliki kesempatan untuk mencari tim baru antara pertengahan musim atau akhir musim. karena, di kontraknya tertulis akan berakhir pada bulan Juni 2023 mendatang.
Inter sendiri awalnya memang ingin menjual Skriniar segera. Nerazzuri yang pernah dilanda dengan masalah keuangan perlu dana segar dari penjualan Skriniar. Kebetulan pula, Inter tidak dapat menawarkan apa-apa untuk memperbaharui kontraknya.
Tapi kondisinya sekarang berbeda. Masalah keuangan dikatakan telah teratasi seiring dengan keberhasilan Inter menjejak ke babak 16 besar Liga Champions. Jadi saat ini Inter tengah hitung-hitung kontrak baru Skriniar.
Baca Juga: Zakaria Ngomong Pengalamannya di Chelsea, Gak sanggup!
Disarankan Untuk Bertahan
Inter sudah memulai langkah pertama dalam penawaran dengan Skriniar. Sejumlah kabar mengatakan bahwa gaji yang ditawarkan Inter masih jauh yang diharapkan oleh Skriniar.
Di tengah penawaran yang masih berlangsung, Zanetti menyarankan sang pemain untuk tetap bertahan lebih lama. Ia menjelaskan bahwa bertahan di Inter sepanjang hidupnya bukanlah suatu pilihan yang salah.
“Saya bergharap ia tetap bertahan dengan tim ini untuk waktu yang lama. Sewaktu dulu saya tiba di Milan, Inter merupakan pilihan terbaik bagi saya. Saya menghabiskan seluruh karier saya di sini,” katanya.
Menyesal Nanti
Zanetti sendiri selama aktif menjadi pemain yang menghabiskan kariernya selama 19 tahun di Inter. Selama periode yang panjang itu, pemain asal Argentina tersebut terlampau sering mengatakan selamat tinggal terhadap rekannya yang berpindah tim.
Dari cerita rekan-rekannya yang meninggalkan Inter demi klub lain, Zanetti kerap mendengar keluhan bahwa mereka menyesal. Hal yang sama diperingatkan Zanetti kepada Skriniar.
“Ada cukup banyak rekan setim saya, selama saya berkarier, memutuskan untuk berpindah tim. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka mengaku terhadap saya bahwa meninggalkan Inter merupakan suatu kesalahan terbesar,” ujar dia.