Bukan Juventus, Zidane Dikatakan Jauh Lebih Tertarik Tangani Timnas Prancis

Bukan Juventus, Zidane Dikatakan Jauh Lebih Tertarik Tangani Timnas Prancis Sang Legenda Arsenal yakni Thierry Henry, mempercayai bahwa Zinedine Zidane tengah menunggu panggilan untuk menjadi pelatih timnas Prancis ketimbang menukangi tim Liga Italia, Juventus.

Zidane akhirnya mendadak ramai diperbincangkan selepas menyatakan akan kembali melatih dalam kurun waktu yang dekat ini.

Tim terakhir yang dibesut oleh Zinedine Zidane adalah algojo Liga Spanyol yakni Real Madrid.

Ia meninggalkan Los Blancos pada bulan Juni 2021 selepas diyakini sebagai arsitek tim pada tahun 2019.

Baca Juga: Anggota Treble Inter Milan itu Diterima Hangat di Giuseppe Meazza

Posisinya tersebut pun kemudian digantikan oleh Carlo Ancelotti.

“Saya akan kembali secepatnya mungkin. Namun, tunggu sedikit lagi. Saya tak jauh dari melatih kembali,” kata Zidane.

Walau sudah menyatakan akan kembali ke dunia kepelatihan, Zidane tak membocorkan tim mana yang akan ia tangani.

Pelatih yang kini berusia 50 tahun tersebut pun dispekulasikan dengan beberapa tim.

Kabar paling baru mengatakan Zidane akan menggantikan posisi Massimiliano Allegri sebagai pelatih Juventus.

Masalahnya, desakan untuk Allegri mundur dari jabatannya semakin kuat terdengar selepas Juventus kandas total di Liga Champions 2022-2023.

Si Nyonya Tua dipastikan tersapu dari pertandingan tersebut selepass kalah bersaing dengan Paris Saint-Germain dan Benfica di Grup H.

Baca Juga: Pioli Tidak Tergesa-gesa Ulas Kontrak Baru di AC Milan

Zidane juga dianggap sebagai sosok paling pas untuk menggantikan Allegri.

Tapi, kabar Zidane ke PSG mendapat bantahan dari Thierry Henry.

Menurut Henry, Zidane sendiri tengah menunggu panggilan untuk menjadi juru taktik timnas Prancis.

“Zidane sendiri memenangkan Liga Champions, Zidane membuktikan bahwa ia dapat pergi ke Juventus,” ucap Henry.

“Ia sudah membuktikan bahwa ia dapat jadi juara di tim besar.”

“Akan tetapi, saya rasa dia tak akan ke Juventus.”

“Saya pikir ia tengah menunggu timnas Prancis,” ucapnya menambahkan.

Anggota Treble Inter Milan itu Diterima Hangat di Giuseppe Meazza

Anggota Treble Inter Milan itu Diterima Hangat di Giuseppe Meazza Dejan Stankovic merupakan mantan gelandang Inter Milan tahun 2004-2013. Dia merupakan salah satu anggota tim Nerazzurri ketika meraup treble musim 2009/2010 lalu. kini, ia sendiri melatih Sampdoria.

Inter Milan menyambut Sampdoria di Giuseppe Meazza pada minggu ke-12 Serie A 2022/2023, Minggu (30/10/2022). Inter racikan Simone Inzaghi berhasil mengalahkan Sampdoria besutan Dejan Stankovic dengan skor akhir 3-0.

Inter sendiri membuka keunggulan lewat gol Stefan de Vrij di menit 20, kemudian menggandakannya melalui gol Nicolo Barella menit 44. Kemenangan Inter tersebut ditegaskan oleh Joaquin Correa dengan golnya pada menit 73.

Baca Juga: Pioli Tidak Tergesa-gesa Ulas Kontrak Baru di AC Milan

Pertandingan ini sendiri menandai pertama kalinya Stankovic sebagai lawan. Tapi, para pendukung Inter menyambutnya dengan cukup hangat. Aplaus mereka berikan sebelum pertandingan. Ultras Inter juga membentangkan banner yang bertuliskan: ‘Kemarin, hari ini, dan seterusnya, Dejan, bagian dari kami’.

Pioli Tidak Tergesa-gesa Ulas Kontrak Baru di AC Milan

Pioli Tidak Tergesa-gesa Ulas Kontrak Baru di AC Milan AC Milan berniat untuk memperbaharui kontrak sang manajer yakni si Stefano Pioli. Tapi belum ada kepastian jadwal untuk pembahasan kontrak baru tersebut.

Pioli sendiri telah menangani Milan sejak bulan Oktober 2019 lalu. Kontrak pria yang  berusia 57 tahun tersebut akan berakhir pada akhir musim 2022/2023 mendatang.

Itu berarti, Milan sendiri sebenarnya memiliki waktu yang cukup amat banyak. Musim ini saja belum mencapai pertengahannya.

Saat disindir perihal tersebut, Pioli setuju tidak perlu tergesa-gesa untuk mengulas perihal kontrak baru. Ia memilih tenang serta memimpin tim di setiap pertandingan.

Tak Masalah

Pioli menjawab kabar kontrak barunya pada konferensi pers resmi sebelum pertandingan minggu ke-12 Liga Italia menghadapi Torino, Senin (31/10/2022) dini hari WIB.

“Layaknya seperti pernikahan, cuma ada pembaharuan janji. Saya sejujurnya tidak tahu kapan hal tersebut akan diulas, entah bulan depan atau dua bulan lagi,” ucap dia.

“Tapi itu tak jadi masalah. Kami telah saling mengenal satu sama lain dengan baik. Dan kami harus menghadapi cukup banyak tantangan ke depannya bersama-sama,” tambah dia.

Baca Juga: Agenda Lengkap Serie A 2022/2023

Penampilan Tim yang Mengesankan

Salah satunya  alasan Pioli tenang perihal kontrak barunya ialah penampilan tim yang masih senantiasa mengesankan. Juara bertahan Liga Italia ini berada di peringkat ke-2 klasemen sementara dengan 26 poin, tertinggal enam poin dari Napoli.

Milan juga sementara berada di peringkat ke-2 Grup E Liga Champions 2022/2023. Milan cuma perlu hasil seri untuk lolos dari fase grup.

Melihat penampilan Rossoneri sejauh ini, pembaharuan kontrak tidak akan jadi masalah. Pioli juga menegaskan tak jadi masalah bila memang masih lama dibahas.

Agenda Lengkap Serie A 2022/2023

Agenda Lengkap Serie A 2022/2023 Jadwal lengkap pertandingan Serie A periode 2022/2023. Liga Italia minggu ke-12 telah melaksanakan tiga pertandingan pada Sabtu lalu (29/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022) dini hari WIB.

Napoli suskes mengatasi perlawanan Sassuolo dengan skor telak 4-0 Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Diego Armando Maradona.

Juventus sendiri menang dengan skor 1-0 atas tuan rumah Lecce di Stadio Via del Mare. Sementara Inter Milan mengalahkan tamunya Sampdoria dengan skor 3-0 di Giuseppe Meazza.

Masih ada beberapa pertandingan menarik yang akan tersuguhkan pada minggu ke-12. Salah satunya AC Milan yang bertemu tuan rumah Torino pada Senin (31/10/2022) esok harinya WIB.

Baca Juga: Profile Pelatih Italia Roberto Mancini

Minggu ke-1

Sabtu, 13 Agustus 2022

  • AC Milan 5-2 Udinese
  • Sampdoria 0-2 Atalanta

Minggu, 14 Agustus 2022

  • Lecce 1-2 Inter Milan
  • Monza 1-2 Torino
  • Fiorentina 3-2 Cremonese
  • Lazio 2-1 Bologna

Senin, 15 Agustus 2022

  • Salernitana 0-1 AS Roma
  • Spezia 1-0 Empoli
  • Hellas Verona 2-5 Napoli

Selasa, 16 Agustus 2022

  • Juventus 3-0 Sassuolo

Minggu ke-2

Sabtu, 20 Agustus 2022

  • Torino 0-0 Lazio
  • Udinese 0-0 Salernitana

Minggu, 21 Agustus 2022

  • Inter Milan 3-0 Spezia
  • Sassuolo 1-0 Lecce
  • Empoli 0-0 Fiorentina
  • Napoli 4-0 Monza

Senin, 22 Agustus 2022

  • Atalanta 1-1 Milan
  • Bologna 1-1 Hellas Verona
  • Roma 1-0 Cremonese

Selasa, 23 Agustus 2022

  • Sampdoria 0-0 Juventus

Minggu ke-3

Jumat, 26 Agustus 2022

  • 23:30 WIB Monza 1-2 Udinese

Sabtu, 27 Agustus 2022

  • 01:45 WIB Lazio 3-1 Inter Milan
  • 23:30 WIB Cremonese 1-2 Torino
  • 23:30 WIB Juventus 1-1 Roma

Minggu, 28 Agustus 2022

  • 01:45 WIB Milan 2-0 Bologna
  • 01:45 WIB Spezia 2-2 Sassuolo
  • 23:30 WIB Hellas Verona 0-1 Atalanta
  • 23:30 WIB Salernitana 4-0 Sampdoria

Senin, 29 Agustus 2022

  • 01:45 WIB Fiorentina 0-0 Napoli
  • 01:45 WIB Lecce 1-1 Empoli

Minggu ke-5

Sabtu, 3 September 2022

  • 20:00 WIB Fiorentina 1-1 Juventus
  • 23:00 WIB AC Milan 3-2 Inter Milan

Minggu, 4 September 2022

  • 01:45 WIB Lazio 1-2 Napoli
  • 17:30 WIB Cremonese 0-0 Sassuolo
  • 20:00 WIB Spezia 2-2 Bologna
  • 23:00 WIB Hellas Verona 2-1 Sampdoria

Senin, 5 September 2022

  • 01:45 WIB Udinese 4-0 AS Roma
  • 23:30 WIB Monza 0-2 Atalanta
  • 23:30 WIB Salernitana 2-2 Empoli

Selasa, 6 September 2022

  • 01:45 WIB Torino 1-0 Lecce

Minggu ke-6

Sabtu, 10 September 2022

  • 20.00 WIB Napoli 1-0 Spezia
  • 23.00 WIB Inter Milan 1-0 Torino

Minggu, 11 September 2022

  • 01.45 WIB Sampdoria 1-2 AC Milan
  • 17.30 WIB Atalanta 1-1 Cremonese
  • 20.00 WIB Sassuolo 1-3 Udinese
  • 20.00 WIB Bologna 2-1 Fiorentina
  • 20.00 WIB Lecce 1-1 Monza
  • 23.00 WIB Lazio 2-0 Verona

Senin, 12 September 2022

  • 01.45 WIB Juventus 2-2 Salernitana

Selasa, 13 September 2022

  • 01.45 WIB Empoli 1-2 AS Roma

Minggu ke-7

Sabtu, 17 September 2022

  • 01.45 WIB Salernitana 1-2 Lecce
  • 20.00 WIB Bologna 0-1 Empoli
  • 20.00 WIB Spezia 2-1 Sampdoria

Minggu, 18 September 2022

  • 01.45 WIB Torino 0-1 Sassuolo
  • 17.30 WIB Udinese 3-1 Inter Milan
  • 20.00 WIB Cremonese 0-4 Lazio
  • 20.00 WIB Fiorentina 2-0 Helllas Verona
  • 20.00 WIB Monza 0-1 Juventus
  • 23.00 WIB Roma 0-1 Atalanta

Senin, 19 September 2022

  • 01.45 WIB Milan 1-2 Napoli

Minggu ke-8

Sabtu, 1 Oktober 2022

  • 20.00 WIB Napoli 3-1 Torino
  • 23.00 WIB Inter Milan 1-2 AS Roma

Minggu, 2 Oktober 2022

  • 01:45 WIB Empoli 1-3 AC Milan
  • 17.30 WIB Lazio 4-0 Spezia
  • 20:00 WIB Lecce 1-1 Cremonese
  • 20:00 WIB Sampdoria 0-3 Monza
  • 20:00 WIB Sassuolo 5-0 Salernitana
  • 23.00 WIB Atalanta 1-0 Fiorentina

Senin, 3 Oktober 2022

  • 01:45 WIB Juventus 3-0 Bologna

Selas, 4 Oktober 2022

  • 01:45 WIB Hellas Verona 1-2 Udinese

Minggu ke-9

Sabtu, 8 Oktober 2022

  • 20.00 WIB Sassuolo 1-2 Inter Milan
  • 23.00 WIB AC Milan 2-0 Juventus

Minggu, 9 Oktober 2022

  • 01.45 WIB Bologna 1-1 Sampdoria
  • 17.30 WIB Torino 1-1 Empoli
  • 20.00 WIB Udinese 2-2 Atalanta
  • 20.00 WIB AC Monza 2-0 Spezia
  • 20.00 WIB Salernitana 2-1 Verona
  • 23.00 WIB Cremonese 1-4 Napoli

Senin, 10 Oktober 2022

  • 01.45 WIB AS Roma 2-1 Lecce

Selasa, 11 Oktober 2022

  • 01:45 WIB Fiorentina 0-4 Lazio

Minggu ke-10

Sabtu, 15 Oktober 2022

  • 20:00 WIB Empoli 1-0 Monza
  • 23:00 WIB Torino 0-1 Juventus

Minggu, 16 Oktober 2022

  • 01:45 WIB Atalanta 2-1 Sassuolo
  • 17:30 WIB Inter Milan 2-0 Salernitana
  • 20:00 WIB Lazio 0-0 Udinese
  • 20:00 WIB Spezia 2-2 Cremonese
  • 23:00 WIB Napoli 3-2 Bologna

Senin, 17 Oktober 2022

  • 01:45 WIB, Hellas Verona 1-2 AC Milan
  • 23:30 WIB, Sampdoria 0-1 AS Roma

Selasa, 18 Oktober 2022

  • 01:45 WIB Lecce 1-1 Fiorentina

Minggu ke-11

Sabtu, 22 Oktober 2022

  • 01.45 WIB Juventus 4-0 Empoli
  • 20.00 WIB Salernitana 1-0 Spezia
  • 23.00 WIB AC Milan 4-1 Monza

Minggu, 23 Oktober 2022

  • 01.45 WIB Fiorentina 3-4 Inter Milan
  • 17.30 WIB Udinese 1-2 Torino
  • 20.00 WIB Bologna 2-0 Lecce
  • 23.00 WIB Atalanta 0-2 Lazio

Senin, 24 Oktober 2022

  • 01.45 WIB AS Roma 0-1 Napoli
  • 23.30 WIB Cremonese 0-1 Sampdoria

Selasa, 25 Oktober 2022

  • 01.45 WIB Sassuolo 2-1 Verona

Minggu ke-12

Sabtu, 29 Oktober 2022

  • 20.00 WIB – Napoli 4-0 Sassuolo
  • 23.00 WIB – Lecce 0-1 Juventus

Minggu, 30 Oktober 2022

  • 01.45 WIB – Inter Milan 3-0 Sampdoria
  • 18.30 WIB – Empoli vs Atalanta
  • 21.00 WIB – Cremonese vs Udinese
  • 21.00 WIB – Spezia vs Fiorentina

Senin, 31 Oktober 2022

  • 00.00 WIB – Lazio vs Salernitana
  • 02.45 – Torino vs AC Milan

Selasa, 1 November 2022

  • 00.30 WIB – Verona vs AS Roma
  • 02.45 WIB – AC Monza vs Bologna

Minggu ke-13

Minggu, 6 November 2022

  • 21:00 AC Milan vs Spezia
  • 21:00 AS Roma vs Lazio
  • 21:00 Atalanta vs Napoli
  • 21:00 Bologna vs Torino
  • 21:00 Empoli vs Sassuolo
  • 21:00 Juventus vs Inter Milan
  • 21:00 Monza vs Hellas Verona
  • 21:00 Salernitana vs Cremonese
  • 21:00 Sampdoria vs Fiorentina
  • 21:00 Udinese vs Lecce

Minggu ke-14

Kamis, 10 November 2022

  • 02:45 Cremonese vs AC Milan
  • 02:45 Fiorentina vs Salernitana
  • 02:45 Inter Milan vs Bologna
  • 02:45 Lazio vs Monza
  • 02:45 Lecce vs Atalanta
  • 02:45 Napoli vs Empoli
  • 02:45 Sassuolo vs AS Roma
  • 02:45 Spezia vs Udinese
  • 02:45 Torino vs Sampdoria
  • 02:45 Hellas Verona vs Juventus

Minggu ke-15

Minggu, 13 November 2022

  • 21:00 AC Milan vs Fiorentina
  • 21:00 AS Roma vs Torino
  • 21:00 Atalanta vs Inter Milan
  • 21:00 Bologna vs Sassuolo
  • 21:00 Empoli vs Cremonese
  • 21:00 Juventus vs Lazio
  • 21:00 Monza vs Salernitana
  • 21:00 Napoli vs Udinese
  • 21:00 Sampdoria vs Lecce
  • 21:00 Hellas Verona vs Spezia

Minggu ke-16

Kamis, 5 Januari 2023

  • 02:45 AS Roma vs Bologna
  • 02:45 Cremonese vs Juventus
  • 02:45 Fiorentina vs Monza
  • 02:45 Inter Milan vs Napoli
  • 02:45 Lecce vs Lazio
  • 02:45 Salernitana vs AC Milan
  • 02:45 Sassuolo vs Sampdoria
  • 02:45 Spezia vs Atalanta
  • 02:45 Torino vs Hellas Verona
  • 02:45 Udinese vs Empoli

Minggu ke-17

Minggu, 8 Januari 2023

  • 21:00 AC Milan vs AS Roma
  • 21:00 Bologna vs Atalanta
  • 21:00 Fiorentina vs Sassuolo
  • 21:00 Juventus vs Udinese
  • 21:00 Lazio vs Empoli
  • 21:00 Monza vs Inter Milan
  • 21:00 Salernitana vs Torino
  • 21:00 Sampdoria vs Napoli
  • 21:00 Spezia vs Lecce
  • 21:00 Hellas Verona vs Cremonese

Minggu  ke-18

Minggu, 15 Januari 2023

  • 21:00 AS Roma vs Fiorentina
  • 21:00 Atalanta vs Salernitana
  • 21:00 Cremonese vs Monza
  • 21:00 Empoli vs Sampdoria
  • 21:00 Inter Milan vs Hellas Verona
  • 21:00 Lecce vs AC Milan
  • 21:00 Napoli vs Juventus
  • 21:00 Sassuolo vs Lazio
  • 21:00 Torino vs Spezia
  • 21:00 Udinese vs Bologna

Minggu ke-19

Minggu, 22 Januari 2023

  • 21:00 Bologna vs Cremonese
  • 21:00 Fiorentina vs Torino
  • 21:00 Inter Milan vs Empoli
  • 21:00 Juventus vs Atalanta
  • 21:00 Lazio vs AC Milan
  • 21:00 Monza vs Sassuolo
  • 21:00 Salernitana vs Napoli
  • 21:00 Sampdoria vs Udinese
  • 21:00 Spezia vs AS Roma
  • 21:00 Hellas Verona vs Lecce

Minggu ke-20

Minggu, 29 Januari 2023

  • 21:00 AC Milan vs Sassuolo
  • 21:00 Atalanta vs Sampdoria
  • 21:00 Bologna vs Spezia
  • 21:00 Cremonese vs Inter Milan
  • 21:00 Empoli vs Torino
  • 21:00 Juventus vs Monza
  • 21:00 Lazio vs Fiorentina
  • 21:00 Lecce vs Salernitana
  • 21:00 Napoli vs AS Roma
  • 21:00 Udinese vs Hellas Verona

Minggu ke-21

Minggu, 5 Februari 2023

  • 21:00 AS Roma vs Empoli
  • 21:00 Cremonese vs Lecce
  • 21:00 Fiorentina vs Bologna
  • 21:00 Inter Milan vs AC Milan
  • 21:00 Monza vs Sampdoria
  • 21:00 Salernitana vs Juventus
  • 21:00 Sassuolo vs Atalanta
  • 21:00 Spezia vs Napoli
  • 21:00 Torino vs Udinese
  • 21:00 Hellas Verona vs Lazio

Minggu ke-22

Minggu, 12 Februari 2023

  • 21:00 AC Milan vs Torino
  • 21:00 Bologna vs Monza
  • 21:00 Empoli vs Spezia
  • 21:00 Juventus vs Fiorentina
  • 21:00 Lazio vs Atalanta
  • 21:00 Lecce vs AS Roma
  • 21:00 Napoli vs Cremonese
  • 21:00 Sampdoria vs Inter Milan
  • 21:00 Udinese vs Sassuolo
  • 21:00 Hellas Verona vs Salernitana

Minggu ke-23

Minggu, 19 Februari 2023

  • 21:00 AS Roma vs Hellas Verona
  • 21:00 Atalanta vs Lecce
  • 21:00 Fiorentina vs Empoli
  • 21:00 Inter Milan vs Udinese
  • 21:00 Monza vs AC Milan
  • 21:00 Salernitana vs Lazio
  • 21:00 Sampdoria vs Bologna
  • 21:00 Sassuolo vs Napoli
  • 21:00 Spezia vs Juventus
  • 21:00 Torino vs Cremonese

Minggu ke-24

Minggu, 26 Februari 2023

  • 21:00 AC Milan vs Atalanta
  • 21:00 Bologna vs Inter Milan
  • 21:00 Cremonese vs AS Roma
  • 21:00 Empoli vs Napoli
  • 21:00 Juventus vs Torino
  • 21:00 Lazio vs Sampdoria
  • 21:00 Lecce vs Sassuolo
  • 21:00 Salernitana vs Monza
  • 21:00 Udinese vs Spezia
  • 21:00 Hellas Verona vs Fiorentina

Minggu ke-25

Minggu, 5 Maret 2023

  • 21:00 AS Roma vs Juventus
  • 21:00 Atalanta vs Udinese
  • 21:00 Fiorentina vs AC Milan
  • 21:00 Inter Milan vs Lecce
  • 21:00 Monza vs Empoli
  • 21:00 Napoli vs Lazio
  • 21:00 Sampdoria vs Salernitana
  • 21:00 Sassuolo vs Cremonese
  • 21:00 Spezia vs Hellas Verona
  • 21:00 Torino vs Bologna

Minggu ke-26

Minggu, 12 Maret 2023

  • 21:00 AC Milan vs Salernitana
  • 21:00 AS Roma vs Sassuolo
  • 21:00 Bologna vs Lazio
  • 21:00 Cremonese vs Fiorentina
  • 21:00 Empoli vs Udinese
  • 21:00 Juventus vs Sampdoria
  • 21:00 Lecce vs Torino
  • 21:00 Napoli vs Atalanta
  • 21:00 Spezia vs Inter Milan
  • 21:00 Hellas Verona vs Monza

Minggu ke-27

Minggu, 19 Maret 2023

  • 21:00 Atalanta vs Empoli
  • 21:00 Fiorentina vs Lecce
  • 21:00 Inter Milan vs Juventus
  • 21:00 Lazio vs AS Roma
  • 21:00 Monza vs Cremonese
  • 21:00 Salernitana vs Bologna
  • 21:00 Sampdoria vs Hellas Verona
  • 21:00 Sassuolo vs Spezia
  • 21:00 Torino vs Napoli
  • 21:00 Udinese vs AC Milan

Minggu ke-28

Minggu, 2 April 2023

  • 20:00 AS Roma vs Sampdoria
  • 20:00 Bologna vs Udinese
  • 20:00 Cremonese vs Atalanta
  • 20:00 Empoli vs Lecce
  • 20:00 Inter Milan vs Fiorentina
  • 20:00 Juventus vs Hellas Verona
  • 20:00 Monza vs Lazio
  • 20:00 Napoli vs AC Milan
  • 20:00 Sassuolo vs Torino
  • 20:00 Spezia vs Salernitana

Minggu ke-29

Sabtu, 8 April 2023

  • 23:30 AC Milan vs Empoli
  • 23:30 Atalanta vs Bologna
  • 23:30 Fiorentina vs Spezia
  • 23:30 Lazio vs Juventus
  • 23:30 Lecce vs Napoli
  • 23:30 Salernitana vs Inter Milan
  • 23:30 Sampdoria vs Cremonese
  • 23:30 Torino vs AS Roma
  • 23:30 Udinese vs Monza
  • 23:30 Hellas Verona vs Sassuolo

Minggu ke-30

Minggu, 16 April 2023

  • 20:00 AS Roma vs Udinese
  • 20:00 Bologna vs Milan
  • 20:00 Cremonese vs Empoli
  • 20:00 Fiorentina vs Atalanta
  • 20:00 Inter Milan vs Monza
  • 20:00 Lecce vs Sampdoria
  • 20:00 Napoli vs Hellas Verona
  • 20:00 Sassuolo vs Juventus
  • 20:00 Spezia vs Lazio
  • 20:00 Torino vs Salernitana

Minggu ke-31

Minggu, 23 April 2023

  • 20:00 AC Milan vs Lecce
  • 20:00 Atalanta vs AS Roma
  • 20:00 Empoli vs Inter Milan
  • 20:00 Juventus vs Napoli
  • 20:00 Lazio vs Torino
  • 20:00 Monza vs Fiorentina
  • 20:00 Salernitana vs Sassuolo
  • 20:00 Sampdoria vs Spezia
  • 20:00 Udinese vs Cremonese
  • 20:00 Hellas Verona vs Bologna

Minggu ke-32

Minggu, 30 April 2023

  • 20:00 AS Roma vs AC Milan
  • 20:00 Bologna vs Juventus
  • 20:00 Cremonese vs Hellas Verona
  • 20:00 Fiorentina vs Sampdoria
  • 20:00 Inter Milan vs Lazio
  • 20:00 Lecce vs Udinese
  • 20:00 Napoli vs Salernitana
  • 20:00 Sassuolo vs Empoli
  • 20:00 Spezia vs Monza
  • 20:00 Torino vs Atalanta

Minggu ke-33

Kamis, 4 Mei 2023

  • 01:45 AC Milan vs Cremonese
  • 01:45 Atalanta vs Spezia
  • 01:45 Empoli vs Bologna
  • 01:45 Juventus vs Lecce
  • 01:45 Lazio vs Sassuolo
  • 01:45 Monza vs AS Roma
  • 01:45 Salernitana vs Fiorentina
  • 01:45 Sampdoria vs Torino
  • 01:45 Udinese vs Napoli
  • 01:45 Hellas Verona vs Inter Milan

Minggu ke-34

Minggu, 7 Mei 2023

  • 20:00 AC Milan vs Lazio
  • 20:00 AS Roma vs Inter Milan
  • 20:00 Atalanta vs Juventus
  • 20:00 Cremonese vs Spezia
  • 20:00 Empoli vs Salernitana
  • 20:00 Lecce vs Hellas Verona
  • 20:00 Napoli vs Fiorentina
  • 20:00 Sassuolo vs Bologna
  • 20:00 Torino vs Monza
  • 20:00 Udinese vs Sampdoria

Minggu ke-35

Minggu, 14 Mei 2023

  • 20:00 Bologna vs AS Roma
  • 20:00 Fiorentina vs Udinese
  • 20:00 Inter Milan vs Sassuolo
  • 20:00 Juventus vs Cremonese
  • 20:00 Lazio vs Lecce
  • 20:00 Monza vs Napoli
  • 20:00 Salernitana vs Atalanta
  • 20:00 Sampdoria vs Empoli
  • 20:00 Spezia vs AC Milan
  • 20:00 Hellas Verona vs Torino

Minggu ke-36

Minggu, 21 Mei 2023

  • 20:00 AC Milan vs Sampdoria
  • 20:00 AS Roma vs Salernitana
  • 20:00 Atalanta vs Hellas Verona
  • 20:00 Cremonese vs Bologna
  • 20:00 Empoli vs Juventus
  • 20:00 Lecce vs Spezia
  • 20:00 Napoli vs Inter Milan
  • 20:00 Sassuolo vs Monza
  • 20:00 Torino vs Fiorentina
  • 20:00 Udinese vs Lazio

Minggu ke-37

Minggu, 28 Mei 2023

  • 20:00 Bologna vs Napoli
  • 20:00 Fiorentina vs AS Roma
  • 20:00 Inter Milan vs Atalanta
  • 20:00 Juventus vs AC Milan
  • 20:00 Lazio vs Cremonese
  • 20:00 Monza vs Lecce
  • 20:00 Salernitana vs Udinese
  • 20:00 Sampdoria vs Sassuolo
  • 20:00 Spezia vs Torino
  • 20:00 Hellas Verona vs Empoli

Minggu ke-38

Minggu, 4 Juni 2023

  • 20:00 AC Milan vs Hellas Verona
  • 20:00 AS Roma vs Spezia
  • 20:00 Atalanta vs Monza
  • 20:00 Cremonese vs Salernitana
  • 20:00 Empoli vs Lazio
  • 20:00 Lecce vs Bologna
  • 20:00 Napoli vs Sampdoria
  • 20:00 Sassuolo vs Fiorentina
  • 20:00 Torino vs Inter Milan
  • 20:00 Udinese vs Juventus

Profile Pelatih Italia Roberto Mancini

Profile Pelatih Italia Roberto Mancini  – Roberto Mancini sendiri lahir pada tanggal 27 bulan November tahun 1964 disalah satu kota Ancona. Dia merupakan mantan pemain ternama berkebangsaan Itali dan sekarang mengambil profesi sebagai pelatih.

Roberto Mancini Mancini memulai debutnya di Liga Italia Serie A bersama Bologna pada tanggal 12 September 1981. Pada tahun berikutnya dia dibeli oleh Sampdoria, di mana dia bermain di sana hingga tahun 1997. Kemudian dia bermain untuk Lazio dari tahun 1997 hingga 2000 dan kemudian Leicester City di tahun 2001.

Selepas pensiun sebagai seorang pelatih, Mancini sendiri pun mulai melatih Fiorentina di tahun 2001. Dia membawa tim tersebut menjadi juara Coppa Italia di tahun pertamanya sebagai manajer.

Mancini pun kemudian ditunjuk sebagai manajer Lazio tahun 2002 dan sukses memenangkan Coppa Italia pada tahun 2004. Pada tahun 2004 itu pula ia mengumumkan bahwa  untuk pindah menangani Inter Milan.

Baca Juga: Di Canio, Juventus Buat Malu!

Dengan Inter, dia sendiri telah memenangkan 2 kali Coppa Italia tahun 2005 dan tahun 2006, dua kali Supercoppa Italia tahun 2005 dan tahun 2006 dan 3 kali Scudetto tahun 2005 sampai tahun 2006, tahun 2006 sampai tahun 2007 dan tahun 2007 sampai tahun 2008, dan menjadi pelatih tersukses Inter selama 30 tahun lamanya . Namun akan tetapi Mancini kandas meneruskan prestasi itu di kompetisi Eropa.

Pada tanggal 29 Mei 2008, Inter mengumumkan secara sah pemberhentian Mancini, sebab cekcok dengan ketua tim, Massimo Moratti. Hal tersebut sebagai reaksi atas komentar negatif Mancini selepas  kandas lawan Liverpool di Liga Champions. Mancini akhirnya digantikan oleh Jose Mourinho.

Melalui sebuah proses yang cukup mengejtukan, Mancini akhirnya pun menggantikan posisi Mark Hughes sebagai pelatih City. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 19 Desember 2009. Di dua pertandingan awal yang diperani bersama City, Mancini berhasil menunjukkan sentuhan ajaibnya. Di pertandingan pertama, City berhasil mengalahkan Stoke City, dan membekuk Wolverhampton Wolves di pertandingan kedua.

Baca Juga: Langka Banget, 3 Sosok yang Juara Piala Dunia sebagai Pemain dan Pelatih

Penghargaan Sebagai Pemain:
1. Sampdoria
– Serie A: 1990-91.
– Coppa Italia: 1984-85, 1987-88, 1988-89, 1993-94.
– Piala Winners: 1989-90.
2. Lazio
– Serie A: 1999-2000
– Coppa Italia: 1997-1998, 1999-2000.
– Piala Winners: 1998-1999.
– Piala Super Eropa: 1999.

Penghargaan Sebagai Pelatih:
1. Fiorentina
– Coppa Italia: 2000-2001.
2. Lazio
– Coppa Italia: 2003-2004
3. Inter Milan
– Seri A: 2005-06, 2006-07, 2007-08.
– Coppa Italia: 2004-05, 2005-06.

Langka Banget, 3 Sosok yang Juara Piala Dunia sebagai Pemain dan Pelatih

Langka Banget, 3 Sosok yang Juara Piala Dunia sebagai Pemain dan Pelatih Berikut tiga sosok yang suskes dalam juara Piala Dunia sebagai pemain sekaligus pelatih, di mana cuma ada tiga orang saja yang sanggup untuk melakukannya.

Piala Dunia sendiri merupakan sebuah pertandingan bergengsi yang diimpikan oleh banyak elemen di sepak bola, entah itu pemain ataupun negara-negara anggota FIFA.

Impian di Piala Dunia itu tak cuma sekadar tampil begitu saja, melainkan menjadi juara dan dapat mengangkat trofi Jules Rimet yang cukup legendaris tersebut.

Banyak pelatih dan juga pemain yang kerap berlomba-lomba dapat memeluk trofi Piala Dunia sebab gengsi yang dimiliki pertandingan ini.

Tak mengherankan bila tak semua pemain dan pelatih ternama dapat memeluknya, walau para pemain dan pelatih ini memiliki rekam jejak mentereng di wadah sepak bola.

Baca Juga: Beberapa Pemain Tak Terkenal yang Sempat Memenangi Piala Dunia

Tapi dalam sejarah perhelatan Piala Dunia, ada tiga sosok yang dapat dikatakan sangat beruntung dapat meraih trofi Piala Dunia.

Masalahnya, tiga orang ini dapat meraih trofi Piala Dunia tak cuma sebagai pemain saja, melainkan saat mereka menjadi pelatih.

Berikut Daftarnya:

– Mario Zagallo (Brasil)

Mario Zagallo merupakan sosok legenda sepak bola yang berasal dari kota Brasil. Dalam kariernya, ia sudah mempersembahkan dua trofi Piala Dunia untuk negaranya tersebut.

Dua trofi sanggup diraupnya saat masih menjadi pemain, di mana ia membawa Brasil meraih titel Piala Dunia pada tahun 1958 dan 1962.

Sedangkan satu gelar lainnya diperoleh ketika dirinya menjadi pelatih untuk Brasil pada Piala Dunia 1994. Cuma saja, Zagallo bukanlah pelatih kepala saat itu, melainkan asisten pelatih.

Baca Juga: AC Milan Bersiap-siap Berikan Kontrak Baru untuk Stefano Pioli

– Franz Beckenbauer (Jerman)

Sebelum Zagallo menggapai gelar Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih, ada nama Franz Beckenbauer yang sudah terlebih dulu mendapatkannya.

Beckenbauer sendiri sudah tercatat mempersembahkan dua trofi Piala Dunia. Satu trofi diberikannya terhadap Jerman Barat di Piala Dunia 1974.

16 tahun berlalu, Beckenbauer berpeluang melatih negaranya, Jerman di Piala Dunia 1990. Siapa sangka, ia suskes membawa Der Panzer menjadi juara dunia untuk kedua kalinya.

– Didier Deschamps (Prancis)

Sama seperti Beckenbauer, Didier Deschamps juga sanggup membawa negaranya, Prancis, menjadi juara Piala Dunia sebagai pemain dan sekaligus pelatih.

Saat masih bermain, Deschamps sanggup menjuarai Piala Dunia 1998 yang dilaksanakan di Prancis. sedangkan ketika menjadi pelatih, ia membawa Les Bleus menjadi juara Piala Dunia 2018 di kota Rusia.

Hebatnya, dua gelar yang diberikan Deschamps itu menjadi dua gelar Piala Dunia yang diraup Prancis sepanjang partisipasinya di pertandingan tersebut.

Beberapa Pemain Tak Terkenal yang Sempat Memenangi Piala Dunia

Beberapa Pemain Tak Terkenal yang Sempat Memenangi Piala Dunia Menjadi pemenang gelar juara Piala Dunia membuat seorang pemain menjadi terlihat spesial sebab tidak banyak pesepakbola yang dapat merasakan gelar tersebut.

Biasanya para pemain yang sukses menjadi juara Piala Dunia merupakan sosok yang cukup terkenal atau pemain bintang di level klub.

Tapi tidak dengan beberapa pemain yang akan dibahas dalam artikel tersebut. Mereka dapat dikatakan sebagai pemain-pemain asing dan jarang terdengar, namun sempat menjadi juara Piala Dunia.

Siapa sajakah mereka?, berikut ulasannya.

Bernard Diomede

 

Dibandingkan dengan para pemain lain di dalam tim Prancis yang menjadi pemenang Piala Dunia 1998, nama Bernard Diomede sendiri terdengar cukup asing.

Ia sendiri memang tak banyak mendapat menit bermain seperti bintang lain seperti Zinedine Zidane atau Lilian Thuram. Selama aktif bermain, dia sempat membela Liverpool, Auxerre, hingga pensiun di Clermont Foot.

Baca Juga: AC Milan Bersiap-siap Berikan Kontrak Baru untuk Stefano Pioli

Marinho

Marinho sendiri menjadi bagian dari tim Timnas Brasil di Piala Dunia tahun 1962. Mantan pemain Fluminense tersebut memang tak seterkenal dengan beberapa nama pemain Brasil lainnya di masa itu.

Marinho sendiri bahkan tidak mendapat menit bermain sama sekali di Piala Dunia 1962 ketika Brasil menjadi juaranya. Dia hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

Heinz Kwiatkowski

Salah satu legenda Borussia Dortmund ini sempat menjadi bagian dari Timnas Jerman Barat yang menjuarai Piala Dunia 1954.

Kwiatkowski sendiri sudah tercatat hanya mencicipi satu pertandingan di fase grup. Sisanya, dia hanya menjadi penghangat bangku cadangan hingga pertandingan final dimenangi oleh Jerman Barat.

 

AC Milan Bersiap-siap Berikan Kontrak Baru untuk Stefano Pioli

AC Milan Bersiap-siap Berikan Kontrak Baru untuk Stefano Pioli AC Milan perlahan namun pasti akan mengalami peningkatan semenjak ditangani oleh Stefano Pioli pada tiga tahun yang lalu. Peningkatan tersebut terlihat terus berjalan sampai musim 2022/2023.

Pioli sendiri pun mulai menangani Rossoneri tidak dalam keadaan yang terbaik. Pioli dan para pelatih sebelumnya mencoba untuk menjawab tantangan guna mengembalikan marwah Milan sebagai tim besar.

Baru di tangan Pioli, Milan pun kembali menemukan jati dirinya sebagai tim besar. Pioli juga jadi orang yang membawa Milan untuk mengakhiri puasa titel juara Liga Italia selama 11 tahun pada musim 2021/2022.

Penampilan impresif tersebut membuat beberapa jajaran petinggi Milan kali ini telah melakukan persiapan memberikan apresiasi. Apresiasi tersebut berupa sodoran akan kontrak baru.

Segera Berakhir

Pioli sendiri awal mula dikontrak pada Oktober 2019 lalu. Ia pun melanjutkan tongkat estafet dari pelatih sebelumnya yakni Marco Giampaolo.

Kemudian pada November 2021 silam, Pioli akhirnya mendapatkan kontrak baru pertamanya dari Milan. Ia sendiri akan ditugaskan hingga Juni 2023 atau akhir musim kompetisi 2022/2023 mendatang.

Baca Juga: Pertama Kali Dalam 7 Tahun, Mourinho Buat AS Roma Jadi Serigala Tak Bertaring

Jadi, kontrak Pioli memang sebentar lagi akan berakhir. Dapat jadi jajaran petinggi Milan akan memberikan tawaran kontrak baru pada akhir tahun 2022 nanti.

Kelahiran Kembali Milan

Sudah berapa pelatih sempat mencoba, dari nama yang terkenal, legenda tim, hingga para pelatih underrated dibawa. Tak satupun dapat membuat Milan untuk bangkit kembali.

Entah kenapa di tangan Pioli, Milan kayak melakukan reinkarnasi. Milan kembali ke papan atas, tempat semestinya untuk tim yang telah merengkuh 19 gelar juara Liga Italia.

Pioli juga jadi arsitek untuk membangun struktur tim yang memadai di tengah keterbatasan keuangan. Ia menggabungkan beberapa pemain muda potensial, pemain buangan tim lain, sampai dengan pemain yang hampir habis masanya.

Pertama Kali Dalam 7 Tahun, Mourinho Buat AS Roma Jadi Serigala Tak Bertaring

Pertama Kali Dalam 7 Tahun, Mourinho Buat AS Roma Jadi Serigala Tak Bertaring – Untuk pertama kalinya dalam 7 Tahun lamanya, AS Roma jadi serigala tak bertaring. Jose Mourinho bikin Roma tak dapat melepaskan satu pun tembakan yang pas sasaran.

AS Roma sendiri bertanding melawan Napoli pada minggu ke-11 Liga Italia 2022-2023.

Pertarungan tersebut pun berlangsung di Stadion Olimpico pada hari Minggu lalu (23/10/2022).

Haslinya, AS Roma kalah dengan skor akhir 0-1 dari Napoli di kandang sendiri.

Gol yang membuat AS Roma kalah dicetak oleh Victor Osimhen pada menit ke-80.

Kekalahan dari Napoli tersebut membuat AS Roma menduduki peringkat ke-5 klasemen Liga Italia 2022-2023 dengan 22 poin.

Selain itu, AS Roma mengguratkan satu catatan buruk yang membuat mereka terlihat seperti serigala tak memiliki taring.

Satu catatan buruk tersebut ialah pasukan Jose Mourinho kandas membuat satu pun tembakan yang tepat sasaran saat bersua Napoli.

Baca Juga: Ac Milan dan Rafael Leao Bahas Kontrak Baru, Ada Permintaan Yang Masih Jadi Hambatan

Dari 6 tembakan yang dilayangkan AS Roma, tak ada satu pun yang tepat akan sasaran.

Hal tersebut menjadi yang pertama kalinya AS Roma terlihat ompong dalam tujuh tahun.

Terakhir kali I Giallorossi kandas dalam mencatatkan tembakan tepat sasaran dalam pertandingan Liga Italia terjadi pada Desember 2015 ketika bermain imbang 0-0 melawan Napoli.

Selanjutnya, AS Roma akan bertanding melawan HJK Helsinki dalam laga kelima Grup C Liga Europa 2022-2023.

Ac Milan dan Rafael Leao Bahas Kontrak Baru, Ada Permintaan Yang Masih Jadi Hambatan

Ac Milan dan Rafael Leao Bahas Kontrak Baru, Ada Permintaan Yang Masih Jadi Hambatan Pembicaraan perihal kontrak baru untuk Rafael Leao di AC Milan sudah dimulai.

Pada Selasa kemarin (18/10/2022) waktu setempat, pengacara Rafael Leao sampai di Casa Milan bersama dengan salah satu kolaboratornya untuk pertemuan pertama perihal akan pembaruan kontrak yang berlangsung selama 1 jam lamanya.

Pertemuan tersebut pun belum membuahkan akan titik temu. Pasalnya, dua permintaan yang dilontarkan oleh Leao masih menjadi hambatan untuk AC Milan.

Pertama, Leao sendiri bersedia untuk tinggal di AC Milan asalkan tim tersebut memberinya gaji sebesar 7 juta euro atau setara dengan Rp102 miliar per musim.

Selain itu, Leao sendiri juga mengharapkan I Rossoneri ingin bergabung dengan Lille untuk membayar ganti rugi ke Sporting CP atas permasalahan sengketa kontrak.

Baca Juga: Di Canio, Juventus Buat Malu!

Leao pun memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan Sporting CP pada akhir musim 2017-2018 selepas sekitar 50 penggemar Sporting, yang beberapa di antaranya bersenjata, masuk ke tempat latihan dan menyerang pemain mereka sendiri.

Selepas memutuskan kontrak dengan Sporting CP, Leao kemudian bergabung ke Lille pada Agustus 2018 silam.

Selanjutnya, dia meneken kontrak dengan AC Milan pada musim panas 2019 lalu.

Akan tetapi, Sporting CP mengajukan komplain terhadap FIFA atas kepindahan Rafael Leao ke Lille dan mengatakan bahwa Lille berutang atas klausul rilis Leao sebesar 45 juta euro atau setara dengan Rp659 miliar.

Pada Maret 2020, Pengadilan Arbitrase Olahraga memerintahkan Leao untuk membayar 16,5 juta euro atau setara dengan Rp241 miliar kepada Sporting CP sebab pelanggaran kontrak sepihaknya tersebut.