Hal Penting Agar Juventus Meraih Juara Liga Champions

Hal Penting Agar Juventus Meraih Juara Liga Champions

Ligabolaitalia.com – Semua mata tertuju pada Juventus ketika Liga Champions dimulai pada musim lalu. Setelah menggaet Cristiano Ronaldo dari Real Madrid, Bianconeri punya banyak peluang untuk meraih kesuksesan di Eropa. Meski memulai kompetisi dengan sangat bagus, cukup disayangkan Juventus tidak bisa berbuat banyak di sana. Bianconeri gagal melewati babak perempat final.

Juventus dipaksa menyerah pada pasukan muda Ajax Amsterdam. Praktis, impian mereka untuk mengangkat Si Kuping Besar tidak menjadi kenyataan. Si Nyonya Tua bukanlah klub yang mudah menyerah. Mereka akan kembali mengincar trofi Liga Champions pada musim ini. Dengan Cristiano Ronaldo masih ada di tim, mereka pasti punya peluang yang bagus di kompetisi Eropa. Namun, ada beberapa hal yang perlu mereka lakukan untuk menjadi juara. Berikut ini hal penting agar Juventus juara Liga Champions musim ini seperti dilansir dari berbagai sumber :

Keluarkan Kemampuan Terbaik Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo tetap menjadi sosok yang berpengaruh bagi Juventus selama mereka bertarung di Liga Champions musim lalu. Namun, jika melihat penampilannya lebih dekat, Bianconeri gagal mendapatkan yang terbaik dari Ronaldo.

Bintang Portugal itu menyelesaikan kompetisi Eropa dengan 6 gol dari 9 penampilan. Ini untuk pertama kalinya Ronaldo gagal mencapai dua digit gol di kompetisi selama lebih dari 5 tahun.

Selama musim 2017/2018, Ronaldo mencetak 15 gol di Liga Champions untuk Real Madrid. Dia mencetak 12 gol pada musim 2016/2017 sementara musim 2015/2016 juga mengumpulkan 16 gol. Membandingkan torehan Ronaldo itu dengan musim lalu, sudah jelas bahwa Juve bisa mendapatkan yang lebih banyak darinya.

Oleh karena itu, Juventus perlu meningkatkan dukungan dan atmosfer yang memadai agar Ronaldo berkembang. Pengaruh Ronaldo tetap menjadi kunci bagi peluang mereka untuk memenangkan Liga Champions.

Punya Rencana B untuk Ronaldo
Ronaldo sudah membuktikan bahwa ia masih menjadi orang yang tepat untuk momen-momen besar dengan performanya yang luar biasa di babak sistem gugur Liga Champions. Penampilan luar biasanya melawan Atletico Madrid di Turin akan dikenang sebagai salah satu puncak karirnya. Terlepas dari kecemerlangannya, Juventus terlalu bergantung pada Ronaldo untuk mendapatkan inspirasi. Bianconeri tidak bisa menghasilkan sesuatu yang nyata tanpa Ronaldo.

Fakta bahwa Ronaldo mencetak semua gol Juventus di fase sistem gugur jelas menyoroti betapa bergantungnya klub kepadanya. Meski Ronaldo mampu memenangkan pertandingan sendirian, memiliki ‘Rencana B’ akan sangat berguna untuk Bianconeri, seandainya sang pemain tidak bersinar di atas lapangan.

Baca Juga : Klub yang Menjadi Mangsa Empuk Cristiano Ronaldo

Beri Lebih Banyak Kesempatan kepada Pemain Muda
Tim Juventus di Liga Champions musim lalu sebagian besar terdiri dari pemain veteran. Meski pengalaman sangat penting di kompetisi Eropa, mereka sudah terbukti kesulitan ketika menghadapi tim muda. Itulah yang terjadi pada Ajax.

Bianconeri dipaksa bertekuk lutut oleh tim muda Ajax ketika mereka berhadapan di perempat final. Para pemain veteran Juventus gagal mengimbangi kecepatan dan intensitas yang ditunjukkan oleh tim Eredivisie. Akibatnya, mereka tersingkir dari kompetisi meski Ronaldo tampil mengesankan.

Musim ini, Bianconeri perlu memberikan lebih banyak ruang kepada pemain muda. Matthijs De Ligt harus diberi kesempatan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik untuk tim. Pemain-pemain seperti Rodrigo Bentancur dan Merih Demiral juga siap untuk unjuk gigi.

M.City Dan Liverpool Harus Lbeih Keras Di Musim Depan

M.City Dan Liverpool Harus Lbeih Keras Di Musim Depan

Ligabolaitalia.com – Dua tim terkuat di sepakbola Inggris memiliki musim yang luar biasa pada 2018/19. Manchester City mempertahankan gelar Liga Premier, juga triple domestik. Liverpool memenangkan Liga Champions dan Liga Premier.

Persaingan keduanya begitu ketat. Man city jadi juara dengan 98 poin, hanya unggul satu poin dari Liverpool di peringkat kedua dengan 97 poin. Artinya, kedua tim tak boleh berleha-leha begitu memasuki musim 2019/20 yang akan datang. Pada sesi interviu penutup musim lalu, Pep Guardiola sudah berjanji untuk membentuk Man City jadi lebih baik lagi. Jurgen Klopp pun diperkirakan bakal membangun kekuatna yang sama. Ada beberapa area yang bisa dikembangkan kedua tim. Struktur defensif Man City sudah cukup bagus, tetapi mereka menunjukkan kelemahan ketika Liverpool mengalahkan mereka dengan tekanan tinggi. Pep sudah memahami betapa sulitnya menghadapi transisi kilat Liverpool.

Guardiola pasti sudah menyadari bahwa barisan beknya terkadang bisa dikejutkan lawan dengan mudah. Bukti yang paling jelas adalah ketika Lyon mengalahkan mereka di Etihad Stadium pada Liga Champions musim lalu. Man City juga harus mengatasi kehilangan Vincent Kompany, yang berpengaruh di dalam dan di luar lapangan. Barisan empat bek Man City bakal berubah, dengan harapan Benjamin Mendy bisa fit sepenuhnya. Kyle Walker belum cukup kuat pada pos bek kanan. Guardiola mungkin bakal menemukan solusi terbaik tanpa membeli pemain baru, mengingat dia sudah menghabiskan banyak uang hanya untuk bek.

Baca juga : Denis Suarez Tidak Ingin Bermain Demi Barcelona Lagi

Perubahan Liverpool
Liverpool, di sisi lain, harus menambahkan kreativitas di lini tengah mereka. Sejak kepergian Philippe Coutinho, Liverpool belum menemukan gelandang kreatif yang bisa menginisiasi serangan sekaligus mencetak gol. Dua bek sayap The Reds, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson, membungkus total 23 assists di Premier League musim lalu. Namun, setiap kali keduanya dibungkam lawan, Liverpool sering kesulitan mencetak gol. Liverpool bakal bergerak di bursa transfer untuk mengatasi dua masalah itu. Mereka harus mendatangkan gelandang kreatif – seperti yang dilakukan Kevin de Bruyne di Man City – dan mencari pelapis mumpuni untuk kedua bek sayap. Kedua tim memiliki skuad yang cukup kuat untuk mempertahankan gelar juara mereka, tetapi semua orang sudah tahu mereka mau saja bertukar trofi jika kondisi memungkinkan. awal soal perkembangan kekuatan keduanya ketika Manchester City bersua Liverpool di Community Shield, 4 Agustus nanti.