Klub yang Menjadi Mangsa Empuk Cristiano Ronaldo

Klub yang Menjadi Mangsa Empuk Cristiano Ronaldo

Ligabolaitalia.com – Tidak ada yang meragukan kemampuan mencetak gol Cristiano Ronaldo. Bintang Juventus itu selalu bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan. Ronaldo saat ini memperkuat raksasa Serie A Juventus. Meski bermain di liga yang cenderung bertahan, ketajaman Ronaldo tidak memudar.

Ronaldo mampu mencetak 28 gol pada musim pertamanya membela Juventus. Pada musim ini, bintang Portugal itu sudah mengemas lima gol sejauh ini. Ronaldo sendiri belum lama ini mencetak gol ke-700 dalam sepanjang karier profesionalnya. Gol tersebut dicetaknya saat Portugal menghadapi Ukraina pada laga Grup B Kualifikasi Piala Eropa 2020. Selama beraksi di lapangan hijau, Ronaldo bisa dibilang punya lawan favorit. Sebab, ia bisa menjebol gawang mereka beberapa kali. Berikut ini beberapa tim yang sering dijebol oleh Cristiano Ronaldo :

Barcelona – 18 gol dalam 31 laga
Ketika Cristiano Ronaldo berada di Real Madrid, hype di sekitar El Clasico naik ke level yang berbeda dan dia sudah mencetak beberapa gol penting melawan Barcelona.

Ronaldo berada di urutan kedua di belakang Lionel Messi (26) dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa di El Clasico dengan 18 gol dan setengah dari gol itu terjadi di pertandingan La Liga. Dia memegang rekor mencetak gol terbanyak dalam pertandingan El Clasico berturut-turut (7 gol dalam 6 pertandingan) tetapi dia tidak pernah mencetak hat-trick ke gawang Barcelona.

Mantan pemain Real Madrid itu tidak mencetak gol dalam tiga penampilan pertamanya melawan Barcelona. Pada 2010/11, ia mencetak satu-satunya gol dari final Copa del Rey dan tepat setahun kemudian, ia mencetak gol kemenangan di Camp Nou dalam pertandingan liga.

Celta Vigo – 20 gol dalam 13 laga
Dalam tiga musim pertama Ronaldo di Spanyol, Celta Vigo tidak berada di La Liga. Namun, ia berhasil mencetak 20 gol melawan Celta sehingga menjadikan mereka lawan favorit keempatnya.

Pada musim 2012/13, Celta bermain melawan Real Madrid sebanyak empat kali dan Ronaldo mencetak tujuh dari sembilan gol yang dicetak klubnya termasuk hat-trick dalam pertandingan Copa del Rey. Ronaldo mencetak tiga hat-trick melawan Celta dalam sepanjang kariernya dan dalam hat-trick terbarunya melawan mereka, ia mencetak empat gol.

Getafe – 23 gol dalam 14 laga
Getafe saat ini bermain di Liga Europa tetapi ketika Cristiano Ronaldo bermain di Spanyol, mereka lebih sering menempati posisi terbawah di klasemen dan bahkan terdegradasi pada musim 2015/16.

Real Madrid hanya bermain melawan Getafe di kompetisi liga ketika Ronaldo berada di klub dan dalam empat belas penampilan, ia mencetak 23 gol yang termasuk tiga hat-trick. Menarik untuk dilihat apakah Ronaldo akan mencetak gol pada level yang sama jika ia melawan Getafe yang sudah jauh lebih baik saat ini.

Baca Juga : Penyebab Cristiano Ronaldo Absen Lawan Lecce

Atletico Madrid – 25 gol dalam 30 laga
Atletico Madrid di bawah Diego Simeone terkenal karena pertahanan solid mereka. Namun, entah bagaimana Ronaldo bisa menyiksa mereka secara konsisten.

Dengan Real Madrid saja, Ronaldo mencetak 22 gol melawan mereka dalam 30 penampilan. Itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak dalam derby Madrid dengan lima gol lebih banyak daripada Alfredo Di Stéfano.

Ronaldo tetap tampil tajam melawan Atletico saat memperkuat Juventus dan mencetak hat-trick melawan mereka di Babak 16 Besar Liga Champions musim lalu. Ini adalah hat-trick keempat Ronaldo melawan Atletico dengan dua diantaranya terjadi di Liga Champions. Ronaldo juga menjebol gawang Atletico di final Liga Champions 2014.

Sevilla – 27 gol dalam 18 laga
Sevilla sudah membuktikan diri mereka sebagai klub top Eropa dalam beberapa tahun terakhir karena memenangkan tiga gelar Liga Europa berturut-turut dan lolos ke Liga Champions secara teratur. Namun, Ronaldo tidak menghormati reputasi mereka dan menghukum mereka dengan keras.

Dia mencetak 27 gol melawan Sevilla hanya dalam 18 pertandingan yang memberinya rasio gol terhadap pertandingan 1,5! Dia mencetak 25 gol tersebut di La Liga dan dua terjadi dalam pertandingan Piala Super Eropa.

Ronaldo mencetak empat hat-trik dan tiga brace melawan Sevilla. Menariknya, Ronaldo hanya gagal mencetak gol melawan Sevilla dalam lima pertandingan sehingga ia mencetak 27 gol hanya dalam 13 pertandingan.

Penyebab Cristiano Ronaldo Absen Lawan Lecce

Penyebab Cristiano Ronaldo Absen Lawan Lecce

Ligabolaitalia.com – Manajer Juventus, Maurizio Sarri angkat bicara terkait absennya Cristiano Ronaldo dari skuatnya pada pertandingan melawan Lecce kemarin. Sarri mengatakan sang pemain mengalami kelelahan sehingga ia harus ditepikan.

Beberapa waktu lalu, Juventus melakoni partai tandang di Giornata ke sembilan Serie A musim ini. Mereka menghadapi Lecce di Stadio Via del Mare. Pada laga tersebut, nama Cristiano Ronaldo tidak masuk ke dalam daftar strarting line up Juventus. Ia bahkan tidak berada di bangku cadangan pada laga tersebut.

Sarri mengakui bahwa sang penyerang mengalami kelelahan total sehingga ia harus beristirahat total. “Cristiano Ronaldo mengalami kelelahan fisik dan juga kelelahan mental,” ujar Sarri kepada Sky Sports Italia. Baca komentar lengkap eks pelatih Chelsea itu di bawah ini.

Beri Istirahat
Sarri menyebut bahwa kondisi Ronaldo sangat tidak memungkinkan untuk bermain melawan Lecce.

Daripada beresiko menurunkan pemain yang kondisinya tidak maksimal, maka ia memutuskan untuk mengistirahatkannya.

“Saya rasa akan tidak ada faedahnya jika kami membawanya ikut bepergian ke sini hari ini. Ketika pemain mengungkapkan rasa capeknya, maka langkah terbaik adalah memberikannya istirahat.”

Baca Juga : Ronaldo Mulai Beri Sinyal Untuk Pensiun

Pengganti Pjanic
Pada pertandingan tersebut, Juventus mendapatkan musibah setelah Miralem Pjanic mengalami cedera di babak kedua.

Sarri mengakui bahwa cedera yang dialami Pjanic akan menjadi masalah tersendiri bagi timnya, namun ia merasa sudah memiliki pemain yang bisa menggantikan peran sang gelandang.

“Bentancur memiliki karakteristik yang tepat untuk bermain di posisi tersebut. Memang betul dia tidak memiliki pengalaman seperti Pjanic, namun ia bisa mengisi kekosongan ini.” ia menandaskan.