Mourinho Dapatkan Tempat Spesial di Hati Diogo

Mourinho Dapatkan Tempat Spesial di Hati Diogo Penampilan Diogo Dalot jadi salah satu yang kemilau di Man United musim 2022/2023. Tapi, Dalot tentu tak akan mendapatkan pujian seperti ini bila ia tiba di Man United pada tahun 2018 silam.

Sosok sang pelatih Man United yang membawanya ke Old Trafford yakni Jose Mourinho. Mourinho tak masalah dengan mahar 22 juta Euro yang dipasang FC Porto waktu itu.

Kedatangan Dalot, bek kanan yang ketika  baru saja berusia 18 tahun, pernah mengejutkan. Bukan karena maharnya, namun sebab Dalot merupakan pemain muda dengan rekam medis yang dapat dikatakan cukup serius.

Tapi, Mourinho tidak bergrak sedikit pun dan tetap memfinalisasi pemindahan tersebut. Dalot betul-betul kagum dengan kepercayaan yang diberikan oleh sosok yang dijuluki The Special One itu.

Baca Juga: Diberkati Akan 4 Kekuatan Super, AC Milan Dapat Pertahankan Titel Liga Italia

Tak Akan Lupa

Pemain yang berpaspor Portugal tersebut memang tidak begitu banyak peluang tampil di musim pertamanya di Man United. Selain karena dimainkan lebih dulu di tim U-21, Dalot juga lebih banyak bergelut dengan luka.

“Waktu itu saya pernah tidak tahu penawarannya akan berjalan sukses atau tidak. Kemudian saya memiliki peluang untuk berbicara dengan Mourinho dan semuanya berjalan cukup lancar,” ujar dia.

“Saya tak akan pernah melupakan apa yang dia perbuat terhadap saya. Kebanyakan pelatih tentu tidak akan mendatangkan pemain dengan luka serius seperti saya, tetapi dia tetap yakin dengan saya.”

Cuma Sebentar

Sejak minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-13, Dalot jauh lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang operasi. Ia baru mencatatkan debutnya pada fase grup Liga Champions 2018/2019 sejak menit awal menghadapi Young Boys dan bermain dengan penuh.

Tapi, masa kebersamaan Dalot dengan pelatih yang membawanya ke Man United itu cuma singkat. Selepas Man United kalah 1-3 dari Liverpool pada pertengahan bulan Desember 2018, dua hari kemudian Mourinho didepak.

Dalot juga terlibat dalam pertandingan yang berakhir untuk kemenangan Liverpool tersebut.

Diberkati Akan 4 Kekuatan Super, AC Milan Dapat Pertahankan Titel Liga Italia

Diberkati Akan 4 Kekuatan Super, AC Milan Dapat Pertahankan Titel Liga Italia Ada 4 kekuatan super yang buat AC Milan dapat mempertahankan scudetto.

Selepas menjuarai Liga Italia 2021-2022, AC Milan memiliki misi untuk mempertahankan titel pada musim 2022-2023.

Kesempatan AC Milan untuk mempertahankan scudetto amat terbuka lebar.

Masalnya, terdapat 4 kekuatan yang membuat tim didikan Stefano Pioli dapat mempertahankan titel Liga Italia.

Pertama, AC Milan memiliki prinsip yang jelas dalam gaya bermain.

Perihal sususan, Stefano Pioli memiliki  susunan baku 4-2-3-1 dan susunan tersebut berjalan dengan cukup sempurna untuk AC Milan.

Kemudian dalam hal permainan, mereka nyaris kerap bermain dengan idenititas yang sama, mulai dari memanfaatkan akan lebar lapangan sampai keinginan untuk terus menyerang.

Kedua, pertahanan yang kompak dan andal

Kendati cuma menorehkan empat clean sheet sampai sejauh ini, AC Milan tetap harus berbangga hati sebab beberapa pemain yang selama ini hanya jadi serep sanggup tampil bagus sewaktu tampil menjadi starter.

Ciprian Tatarusanu, yang selama ini jadi deputi Mike Maignan, sanggup tampil bagus sewaktu jadi starter.

Buktinya, dalam pertandingan melawan AC Monza pada minggu ke-11 Liga Italia, selain melakukan penyelamatan penting, kiper asal Rumania tersebut juga mencetak 1 assist untuk gol Brahim Diaz pada menit ke-16.

Selanjutnya, di posisi bek tengah, Matteo Gabbia sukses tampil memukau sewaktu jadi starter, terutama sewaktu melawan Dinamo Zagreb di matchday ke-5 Liga Champions.

Baca Juga: 2 Posisi Terlemah AC Milan Harus Dirubah Pada Bursa Pemindahan Januari 2023

Ketiga, kualitas yang merata di setiap departemen

AC Milan mempunyai dua pemain yang dapat membuat perbedaan setiap kali mereka menguasai bola yakni si Theo Hernandez dan juga Rafa Leao.

Selain mereka berdua, Ismael Bennacer dan juga Divock Origi juga dapat menjadi pembeda.

Sementara itu, Diaz memiliki kemampuan yang sangat keren dalam melakukan tusukan.

Keempat, trio penyerang yang susah diterka

AC Milan memiliki komposisi trio penyerang yang dapat dikatakan cukup aneh.

Masalahnya, bentuknya kerap berubah dari satu pertandingan ke pertandingan lain.

Contohnya saja dalam pertandingan melawan AC Monza, Stefano Pioli menempatkan Ante Rebic, Brahim Diaz, dan Junior Messias.

Kemudian dalam pertandingan melawan Dinamo Zagreb, Pioli menempatkan Rebic, Charles De Ketelaere, dan Rafael Leao.

2 Posisi Terlemah AC Milan Harus Dirubah Pada Bursa Pemindahan Januari 2023

2 Posisi Terlemah AC Milan Harus Dirubah Pada Bursa Pemindahan Januari 2023 Penampilan AC Milan pada musim ini sebenarnya tak dapat dikatakan mengecewakan. Rossoneri sendiri tampil cukup bagus di Liga Italia dan Liga Champions.

Di Liga Italia, Milan sendiri tengah  berada di peringkat ke-3 klasemen sementara dengan 26 poin atau tertinggal enam poin dari Napoli. Di Liga Champions, Milan berada di peringkat ke-2 dengan tujuh poin dan hanya perlu hasil seri untuk lolos ke sesi gugur.

Tapi, Milan masih menyimpan banyak akan kelemahan sepanjang perjalanannya di musim 2022/2023. Kelemahan tersebut pun dituliskan MilanNews terdapat di dua posisi, yakni di penjaga gawang serta di bagian sayap kanan.

Kini Milan sebenarnya memiliki sejumlah pemain yang mengisi dua posisi tersebut. Tapi, kualitas mereka malah menjadi titik terlemah Rossoneri yang dirasa perlu dibenahi pada bursa pemindahan musim dingin yang dibuka pada Januari 2023 mendatang nanti.

Baca Juga: PSG Kebal dari Namanya Kekalahan, Sergio di Lapangan

Mencari Penjaga Gawang Pelapis

Salah satu kehilangan terbesar Milan yakni sebelum pertengahan musim ialah luka yang dialami kiper utama mereka yakni si Mike Maignan. Sang kiper sendiri menderita luka sebab membela timnas Prancis dan kembali terluka saat berlatih bersama Milan.

Alhasil, Milan akhirnya menurunkan kiper pelapis dalam delapan pertandingan terakhir. Pemain yang dimaksud tersebut ialah Ciprian Tatarusanu.

Kiper yang kini berusia 36 tahun ini tak tergesa-gesa amat sebagai kiper pelapis. Namun, kabar yang sama menuliskan bahwa Tatarusanu tak cukup cepat dan tak cukup reaktif untuk menjaga ruang di belakang garis pertahanan.

Pemain Prioritas di Sayap Kanan

Selain itu, Milan sendiri disarankan juga untuk mencari pemain di posisi sayap kanan. Terkhususnya pada posisi tersebut, Milan belum memiliki sang pemain utama dengan kualitas mumpuni layaknya Rafael Leao di sayap kiri.

Posisi sayap kanan di Milan dapat diisi oleh dua pemain dengan posisi alami, yakni Alexis Saelemaekers dan Junior Messias. Keduanya memiliki menit bermain yang cukup sebab acap bergantian dimainkan.

Tapi, output dari Saelemaekers dan Messias kalah istimewa yang dapat dihasilkan oleh Leao. Sementara Milan sendiri kerap  bertumpu terhadap Leao yang berakhir buntu bila sang pemain juga dimatikan oleh lawan.

Wajib Diutamakan

Dua posisi tersebut pun dianggap amat penting untuk diutamakan oleh Milan. Cuma dengan pembelian pemain baru yang jauh lebih baik, Milan diyakini Dapat lebih kompetitif dalam paruh musim kedua.

Di bagian kiper, Milan cukup mencari kiper pelapis dengan kualitas yang jauh lebih tinggi daripada Tatarusanu. Di bagian sayap kanan, Milan sendiri juga wajib mencari pemain utama untuk dapat diandalkan daripada Saelemaekers dan Messias.

AC Milan Bersiap-siap Berikan Kontrak Baru untuk Stefano Pioli

AC Milan Bersiap-siap Berikan Kontrak Baru untuk Stefano Pioli AC Milan perlahan namun pasti akan mengalami peningkatan semenjak ditangani oleh Stefano Pioli pada tiga tahun yang lalu. Peningkatan tersebut terlihat terus berjalan sampai musim 2022/2023.

Pioli sendiri pun mulai menangani Rossoneri tidak dalam keadaan yang terbaik. Pioli dan para pelatih sebelumnya mencoba untuk menjawab tantangan guna mengembalikan marwah Milan sebagai tim besar.

Baru di tangan Pioli, Milan pun kembali menemukan jati dirinya sebagai tim besar. Pioli juga jadi orang yang membawa Milan untuk mengakhiri puasa titel juara Liga Italia selama 11 tahun pada musim 2021/2022.

Penampilan impresif tersebut membuat beberapa jajaran petinggi Milan kali ini telah melakukan persiapan memberikan apresiasi. Apresiasi tersebut berupa sodoran akan kontrak baru.

Segera Berakhir

Pioli sendiri awal mula dikontrak pada Oktober 2019 lalu. Ia pun melanjutkan tongkat estafet dari pelatih sebelumnya yakni Marco Giampaolo.

Kemudian pada November 2021 silam, Pioli akhirnya mendapatkan kontrak baru pertamanya dari Milan. Ia sendiri akan ditugaskan hingga Juni 2023 atau akhir musim kompetisi 2022/2023 mendatang.

Baca Juga: Pertama Kali Dalam 7 Tahun, Mourinho Buat AS Roma Jadi Serigala Tak Bertaring

Jadi, kontrak Pioli memang sebentar lagi akan berakhir. Dapat jadi jajaran petinggi Milan akan memberikan tawaran kontrak baru pada akhir tahun 2022 nanti.

Kelahiran Kembali Milan

Sudah berapa pelatih sempat mencoba, dari nama yang terkenal, legenda tim, hingga para pelatih underrated dibawa. Tak satupun dapat membuat Milan untuk bangkit kembali.

Entah kenapa di tangan Pioli, Milan kayak melakukan reinkarnasi. Milan kembali ke papan atas, tempat semestinya untuk tim yang telah merengkuh 19 gelar juara Liga Italia.

Pioli juga jadi arsitek untuk membangun struktur tim yang memadai di tengah keterbatasan keuangan. Ia menggabungkan beberapa pemain muda potensial, pemain buangan tim lain, sampai dengan pemain yang hampir habis masanya.