Penyesalan Galliani Bicara Soal Milan

ligabolaitalia Penyesalan Galliani Bicara Soal Milan

ligabolaitalia.com – Andriano Galliani angkat kaki begitu Silvio Berlusconi memustukan menjual Milan ke pengusaha asal China, Yonghong Li. Ia sedang menikmati kiprahnya di salah satu klub Serie C, Monza.

Galliani memulai kiprahnya bersama AC Milan sejak tahun 1986. Hingga hengkang pada tahun 2017 lalu, ia bertanggung jawab dalam mendatangkan beberapa pemain penting. Salah satunya adalah legenda asal Brasil, Kaka.

Adriano Galliani berbicara banyak soal klub yang pernah ia pimpin, yakni AC Milan. Mulai dari kehadiran dua penggawa muda, Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta, hingga penyesalan karena gagal membawa Carlos Tevez ke San Siro.

“Saya sibuk di bulan Januari, mendatangkan 16 pemain baru dan menjual 14 orang. Saya lahir dan dibesarkan di Monza, pergi melihat tim ini saat masih kecil, jadi saya selalu menjadi penggemarnya,” tutur Galliani kepada Radio Deejay.

Baca juga

Saat ini, Leonardo bertanggung jawab dalam mendatangkan pemain ke AC Milan. Di tangannya, ia berhasil menghadirkan beberapa sosok penting seperti Lucas Paqueta dan juga bomber berbahaya Polandia, Krzysztof Piatek.

“Milan telah memperkuat dirinya lebih baik dari tim manapun di Eropa selama bursa transfer Januari, di mana Leonardo mengubah wajah Milan dengan Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta,” lanjutnya.

“Saya sering berbicara dengan Leonardo, sebab kami berteman, tapi saya yakin dia tak butuh saran saya di bursa transfer,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Galliani berbicara soal salah satu penyesalannya saat masih menangani Milan dulu. Itu adalah kegagalannya memboyong Carlos Tevez dari Manchester City. Pemain asal Argentina itu lalu memilih pindah ke klub rival, Juventus.

“Carlitos Tevez adalah sebuah penyesalan, karena kami sudah begitu dekat,” tandasnya.

Penyesalan itu semakin terasa pahit dengan permainan gemilang Tevez saat berada di Juventus. Sebelum angkat kaki dari Turin di tahun 2015, ia sempat mencatatkan total 95 penampilan di semua kompetisi serta mencetak 50 gol.

Di Era Gattuso Milan Paling Ofensif

Di Era Gattuso Milan Paling Ofensif

ligabolaitalia.com – Karier manajerial Gattuso dimulai sebagai pemain-menajer klub terakhirnya, Gattuso juga terkenal karena sifat kompetitif dan kualitas kepemimpinannya sepanjang karirnya.

AC Milan menang 3-0 saat menjamu Cagliari di San Siro pada giornata 23 Serie A 2018/19, Senin (11/2). Dalam laga ini, Milan menampilkan permainan menyerang yang sangat istimewa.

Milan mengalahkan Cagliari 3-0 lewat bunuh diri Luca Cepitelli menit 13, serta gol-gol Lucas Paqueta menit 22 dan Krzysztof Piatek menit 62.

Baca juga

Anak-anak asuh Gennaro Gattuso mencatatkan total 19 tembakan. Dari 19 tembakan itu, 11 di antaranya tepat sasaran.

Selama dilatih Gattuso, ini merupakan pertama kalinya Milan mencatatkan shots on target hingga 11 dalam satu pertandingan. Bisa dibilang, ini adalah Milan paling ofensif di era kepelatihannya.

Milan mencatatkan 11 shots on target ketika melawan Cagliari. Ini adalah rekor shots on target terbanyak dalam satu laga yang dibukukan Milan besutan Gattuso di semua kompetisi (65 pertandingan).

Ketika Milan melepaskan 11 tembakan tepat sasaran dan mendapatkan tiga gol, Cagliari hanya punya dua tembakan tepat sasaran dan keduanya dimentahkan oleh Gianluigi Donnarumma.
Pemain Milan yang paling banyak menembak tepat sasaran di laga ini adalah Hakan Calhanoglu, yakni empat kali. Piatek berada di urutan kedua dengan tiga tembakan tepat sasaran.

Shots on target terbanyak vs Cagliari:

4 – Hakan Calhanoglu

3 – Krzysztof Piatek

1 – Franck Kessie

1 – Suso

1 – Lucas Paqueta

1 – Fabio Borini.

Calhanoglu tidak menyumbang gol maupun assist dalam laga ini. Sementara itu, Piatek dan Paqueta menyarangkan masing-masing satu gol untuk Rossoneri.