Keputusan Daniele Rugani Mengenai Masa Depan

ligabolaitalia Keputusan Daniele Rugani Mengenai Masa Depan

ligabolaitalia.com – Rugani tidak pernah masuk dalam daftar jual Si Nyonya Tua, karena Torchia dapat menandaskan kliennya tetap berada di Alianz Stadium. Pelapis Giorgio Chiellini dan Leonardo serta Medhi Benatia, Daniele Rugani tidak akan meninggalkan Juventus.

Bek muda Juventus, Daniele Rugani sudah mengambil keputusan mengenai masa depannya. Sang bek kabarnya siap meneken kontrak baru di Juventus dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Rugani santer dirumorkan akan meninggalkan Juventus. Sang bek kabarnya tidak senang dengan minimnya jam bermain yang ia dapatkan musim ini, terutama setelah Leonardo Bonucci kembali ke Turin.

Rugani melalui sang ayah sempat secara terbuka mengatakan ingin pergi dari Juventus. Ia bahkan sempat dikabarkan akan bergabung dengan salah satu klub top Eropa pada bulan Januari kemarin.

Baca juga

Namun dilansir Calciomercato, Rugani sudah berubah pikiran. Ia akhirnya bersedia menambah masa baktinya di Juventus.

Menurut laporan tersebut, keputusan Rugani untuk bertahan di Juventus karena ia sudah mulai mendapatkan kesempatan bermain di tim utama Juventus.

Sejak akhir Januari kemarin, Rugani sudah dipercaya Allegri untuk menjadi starter di tim utama Si Nyonya Tua. Ia sudah tercatat bermain sebanyak lima kali sebagai starter di mana ia bermain penuh 90 menit di setiap pertandingan itu.

Allegri kabarnya menjanjikan sang bek mendapatkan lebih banyak jam bermain, terutama setelah kepergian Medhi Benatia. Alhasil Rugani menjadi yakin untuk bertahan.

Demi mengamankan masa depan sang bek, Juventus kabarnya akan memberikan kontrak baru bagi Rugani dalam waktu dekat.

Sang bek akan diberikan kontrak berdurasi empat tahun, sehingga ia akan bertahan di Allianz Stadium Turin hingga tahun 2023 mendatang.

Tidak hanya itu, ia juga mengalami kenaikan gaji yang signifikan, di mana gajinya akan menjadi 3 juta Euro per musim setelah sebelumnya ia hanya mendapatkan 1,7 juta Euro per musim.

Penyesalan Galliani Bicara Soal Milan

ligabolaitalia Penyesalan Galliani Bicara Soal Milan

ligabolaitalia.com – Andriano Galliani angkat kaki begitu Silvio Berlusconi memustukan menjual Milan ke pengusaha asal China, Yonghong Li. Ia sedang menikmati kiprahnya di salah satu klub Serie C, Monza.

Galliani memulai kiprahnya bersama AC Milan sejak tahun 1986. Hingga hengkang pada tahun 2017 lalu, ia bertanggung jawab dalam mendatangkan beberapa pemain penting. Salah satunya adalah legenda asal Brasil, Kaka.

Adriano Galliani berbicara banyak soal klub yang pernah ia pimpin, yakni AC Milan. Mulai dari kehadiran dua penggawa muda, Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta, hingga penyesalan karena gagal membawa Carlos Tevez ke San Siro.

“Saya sibuk di bulan Januari, mendatangkan 16 pemain baru dan menjual 14 orang. Saya lahir dan dibesarkan di Monza, pergi melihat tim ini saat masih kecil, jadi saya selalu menjadi penggemarnya,” tutur Galliani kepada Radio Deejay.

Baca juga

Saat ini, Leonardo bertanggung jawab dalam mendatangkan pemain ke AC Milan. Di tangannya, ia berhasil menghadirkan beberapa sosok penting seperti Lucas Paqueta dan juga bomber berbahaya Polandia, Krzysztof Piatek.

“Milan telah memperkuat dirinya lebih baik dari tim manapun di Eropa selama bursa transfer Januari, di mana Leonardo mengubah wajah Milan dengan Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta,” lanjutnya.

“Saya sering berbicara dengan Leonardo, sebab kami berteman, tapi saya yakin dia tak butuh saran saya di bursa transfer,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Galliani berbicara soal salah satu penyesalannya saat masih menangani Milan dulu. Itu adalah kegagalannya memboyong Carlos Tevez dari Manchester City. Pemain asal Argentina itu lalu memilih pindah ke klub rival, Juventus.

“Carlitos Tevez adalah sebuah penyesalan, karena kami sudah begitu dekat,” tandasnya.

Penyesalan itu semakin terasa pahit dengan permainan gemilang Tevez saat berada di Juventus. Sebelum angkat kaki dari Turin di tahun 2015, ia sempat mencatatkan total 95 penampilan di semua kompetisi serta mencetak 50 gol.

Di Era Gattuso Milan Paling Ofensif

Di Era Gattuso Milan Paling Ofensif

ligabolaitalia.com – Karier manajerial Gattuso dimulai sebagai pemain-menajer klub terakhirnya, Gattuso juga terkenal karena sifat kompetitif dan kualitas kepemimpinannya sepanjang karirnya.

AC Milan menang 3-0 saat menjamu Cagliari di San Siro pada giornata 23 Serie A 2018/19, Senin (11/2). Dalam laga ini, Milan menampilkan permainan menyerang yang sangat istimewa.

Milan mengalahkan Cagliari 3-0 lewat bunuh diri Luca Cepitelli menit 13, serta gol-gol Lucas Paqueta menit 22 dan Krzysztof Piatek menit 62.

Baca juga

Anak-anak asuh Gennaro Gattuso mencatatkan total 19 tembakan. Dari 19 tembakan itu, 11 di antaranya tepat sasaran.

Selama dilatih Gattuso, ini merupakan pertama kalinya Milan mencatatkan shots on target hingga 11 dalam satu pertandingan. Bisa dibilang, ini adalah Milan paling ofensif di era kepelatihannya.

Milan mencatatkan 11 shots on target ketika melawan Cagliari. Ini adalah rekor shots on target terbanyak dalam satu laga yang dibukukan Milan besutan Gattuso di semua kompetisi (65 pertandingan).

Ketika Milan melepaskan 11 tembakan tepat sasaran dan mendapatkan tiga gol, Cagliari hanya punya dua tembakan tepat sasaran dan keduanya dimentahkan oleh Gianluigi Donnarumma.
Pemain Milan yang paling banyak menembak tepat sasaran di laga ini adalah Hakan Calhanoglu, yakni empat kali. Piatek berada di urutan kedua dengan tiga tembakan tepat sasaran.

Shots on target terbanyak vs Cagliari:

4 – Hakan Calhanoglu

3 – Krzysztof Piatek

1 – Franck Kessie

1 – Suso

1 – Lucas Paqueta

1 – Fabio Borini.

Calhanoglu tidak menyumbang gol maupun assist dalam laga ini. Sementara itu, Piatek dan Paqueta menyarangkan masing-masing satu gol untuk Rossoneri.

Satu Hal Tidak Pernah Absen Oleh Cristiano Ronaldo

ligabolaitalia Satu Hal Tidak Pernah Absen Oleh Cristiano Ronaldo

ligabolaitalia.com – Tak pernah absen yang dilakukan oleh Cristian Ronaldo sejak musim 2006/2007 saat masih berseragam Manchester United. Sudah menjadi tradisi bagi Ronaldo selalu mencetak minimal 20 gol di setiap musim.

Juventus menang 3-0 ketika melawan tuan rumah Sassuolo pada giornata 23 Serie A 2018/19, Senin (11/2). Juventus menang lewat gol-gol Sami Khedira, Ronaldo, dan Emre Can.

Dengan membobol gawang Sassuolo, berarti Ronaldo telah mencetak total 20 gol dalam 31 penampilan di semua kompetisi pada musim pertamanya berseragam Juventus.

Musim ini, Ronaldo sudah mencetak 20 gol untuk Juventus di semua kompetisi. Dia mencetak 18 gol di Serie A, serta masing-masing satu gol di Liga Champions dan Supercoppa Italiana.

Baca juga

Dengan begini, berarti Ronaldo selalu mencetak minimal 20 gol di semua kompetisi selama 13 musim terakhir. Itu terhitung dari tiga musim terakhirnya di Manchester United (2006/07 – 2008/09), lalu disambung dengan sembilan musim di Real Madrid (2009/10 – 2017/18), dan musim pertamanya berseragam Bianconeri (2018/19).

Terakhir kali torehan gol Ronaldo berada di bawah angka 20 adalah pada musim 2005/06. Waktu itu, dia hanya mencetak 12 gol dalam 47 penampilan untuk Manchester United di semua ajang.

Sejauh ini, rekor gol terbanyak Ronaldo dalam satu musim adalah 61 gol untuk Real Madrid pada musim 2014/15.

Catatan karier Cristiano Ronaldo terus saja dihiasi hal-hal hebat. Yang terbaru terjadi pada lanjutan Liga Italia akhir pekan kemarin.

Sekarang di Juventus, Ronaldo berada di angka 20 gol dalam 31 penampilan di semua ajang. Tentunya, jumlah tersebut bakal terus bertambah karena laga Serie A masih ada 15 pekan dan Juventus pun sedang berkompetisi di ajang Liga Champions.

Cristiano Ronaldo merupakan seorang pemenang dalam sepanjang karier sepak bolanya. Hal itu sudah terbukti di Manchester United dan Real Madrid.

Ronaldo tampil sangat produktif di Premier League dan La Liga sehingga bisa menjadi pencetak gol terbanyak di kedua divisi tersebut. Namun, Ronaldo juga bisa melakukan hal yang sama di Serie A.

Jika berhasil meraih gelar pencetak gol terbanyak di Italia, Ronaldo akan menjadi pemain pertama dalam sejarah yang memenangkan gelar sebagai pemain tersubur di Premier League, La Liga, dan Serie A.