Gattuso Kecewa dengan Performa Milan di Babak Pertama

Gattuso Kecewa dengan Performa Milan di Babak Pertama

ligabolaitalia.com – Kemenangan AC Milan atas Empoli di lanjutkan di Liga Italia, tapi performa di babak pertama sempat mengecewakan Gattuso.

Dalam pertandingan di San Siro, Sabtu (23/2/2019) dinihari WIB, Milan menang dengan skor akhir 3-0. Dalam laga itu, Krzysztof Piatek, Franck Kessie, dan Samu Castillejo menjadi penentu kemenangan.

Baca juga : Krzysztof Piatek Dinilai Belum Maksimal

Semua gol itu tercipta pada babak kedua. Milan minim tekanan pada babak pertama dengan hanya melepaskan 4 percobaan, cuma satu yang mencapai sasaran dalam data yang dilansir oleh ESPN FC.

Secara keseluruhan, Milan melepaskan sebanyak 11 tembakan, ada tujuh yang mencapai bidang dalam 90 menit pertandingan. Oleh karena itu, pantas kalau Gattusso tak puas dengan performa babak pertama I Diavolo Rosso.

“Saya tak suka performa di babak pertama, karena kami hanya memutar-mutar bola tanpa dampak, kami cuma menggelitik buat Empili alih-alih menyakiti mereka. Saya sangat marah karena kami nyaris dihukum saat serangan balik dengan kedua fullback meninggalkan posisi dan itu seharusnya tak terjadi,” kata Gattuso di Football Italia.

“Kami melakukan pergerakan yang jauh lebih baik pasca jeda dan semua hal membaik.”

“Kami harus bisa mendapatkan dukungan para suporter dan cara meraihnya dengan berjuang memenangi semua perebutan bol. Masih ada 13 laga lagi, kami harus menjalaninya satu-satu,” dia menambahkan.

Krzysztof Piatek Dinilai Belum Maksimal

Krzysztof Piatek Dinilai Belum Maksimal

ligabolaitalia.com – Pemain Ac Milan Krzysztof Piatek menunjukan penampilan yang bagus, meski demikian, dia dianggap masih bisa lebih baik lagi.

Piatek menjadi sensasi di Liga Italia musim ini. Genoa klub pertama yang memboyongnya dari klub Polandia, Cracovia. Dalam 19 pertandingan bersama Il Grifone, penyerang 23 tahun itu membukukan 13 gol.

Ketajaman Piatek itu yang membuat Milan rela melepas Gonzalo Higuain ke Chelsea. Keputusan tim asal kota mode itu membuahkan hasil manis. Piatek membukukan tujuh gol dalam enam pertandingan pertama dengan seragam Merah-Hitam.

Eks pemain timnas Polandia, Zbigniew Boniek, menilai bahwa Piatek memang mempunyai kemampuan yang bagus saat berada di kotak penalti lawan.

Baca juga : Liga Italia: Inter Ditahan Fiorentina 3-3

“Dia pandai, luar biasa. Dia mempunyai kualitas sangat tinggi, teknik, intelejensia taktikal. Dia sangat bagus dengan kepala dan kakinya, dia sangat bagus di area penalti tapi masih bisa jauh lebih baik lagi,” kata Boniek di Calciomercarto.

“Dia sudah bermain di Italia beberapa waktu dan menghadapi iklim yang berbeda, kehidupan yang berbeda. Saya melihat dia lebih berkonsentrasi, saya senang untuk dirinya dan pemain kami,” dia menambahkan

Dybala Menjadi Pembeda Juventus di Kemenangan 1-0

Dybala Menjadi Pembeda Juventus di Kemenangan 1-0

ligabolaitalia.com – Gol dari Paulo Dybala menajadikan pembeda atas Juventus saat bertandang di markas Bologna. Pemain Argentina ini membaca Juve menang 1-0.

Juventus sempat kesulitan menghadapi Bologna. Di menit-menit awal, malah tim asuhan Massimilano Allegri yang ditekan.

Federico Santander sempat mengancam di menit ketiga, namun sepakannya masih belum menemui sasaran. Pun begitu di menit ke-11, di mana sepakan Nicola Sansone juga belum mengarah tepat ke gawang Juventus, yang dijaga Mattia Perin.

Juventus baru mengancam di menit ke-28. Lewat Cristiano Ronaldo, peluang penyerang Portugal itu masih bisa diamankan kiper Skorupski. Hingga jeda, skor 0-0 bertahan.

Di babak kedua, Juventus memasukkan Dybala menggantikan Alex Sandro. Masuknya La Joya, julukan Dybala, memberi dampak positif untuk Juventus.

Dybala membawa Juventus unggul 1-0 di menit ke-67. Berawal dari kesalahan pemain belakang Bologna mengantisipasi crossing Blaise Matuidi, bola liar di kotak penalti disambar Dybala dan masuk ke gawang Bologna.

Baca juga : Liga Italia: Inter Ditahan Fiorentina 3-3

Unggul 1-0 membuat Juventus bersemangat. Di menit ke-72, peluang didapat Mario Mandzukic lewat sundulan, namun masih bisa digagalkan.

Bologna sendiri meningkatkan tekanan ke Juventus. Namun tuan rumah kesulitan memasuki area belakang Juventus yang tampil cukup disiplin.

Hingga laga tuntas, tidak ada gol balasan tercipta dari Bologna. Kemenangan Juventus 1-0 bertahan.

Tambahan tiga poin membuat Juventus masih di puncak klasemen dengan 69 poin, unggul 16 angka dari Napoli yang baru akan bertanding menghadapi Parma. Adapun Bologna masih di zona merah, di peringkat 18, dengan 18 poin dari 25 laga.

Susunan Pemain

Bologna: Skorupski, Mbaye, Danilo, Helander, Dijks, Poli (Donsah 78′), Pulgar (Falcinelli 85′), Edera (Orsolini 52′), Soriano, Sansone, Santander

Juventus: Perin, Sandro (Dybala 59′), Rugani, Bonucci, De Sciglio, Bernardeschi (Chiellini 87′), Bentacur, Matuidi (Pjanic 78′), Cancelo, Ronaldo, Mandzukic
(yna/cas)

Liga Italia: Inter Ditahan Fiorentina 3-3

Liga Italia Inter Ditahan Fiorentina 3-3

ligabolaitalia.com – Inter Milan yang sempat unggul dua gol di pertandingan menghadapi Fiorentina di pekan-25 Liga Italia. keduanya di tahan 3-3.

Dimenit pertama gawang Inter Milan sudah kebobolan Fiorentina langsung memimpin 1-0.

Serangan pertama Fiorentina langsung berbuah gol. Berawal dari umpan tarik di sisi kanan, bola bisa disontek Giovanni Simeone. Stefan De Vrij yang mengawalnya, gagal menghalaunya sehingga bola membentur kakinya dan masuk ke gawang Samir Handanovic.

Gol itu tak mengendurkan semangat Inter. Di menit keenam, Inter langsung membalas lewat aksi Matias Vecino. Umpan Radja Nainggolan ke kotak penalti bisa diselesaikan dengan baik oleh Vecino, dan mengubah skor menjadi 1-1.

Skor yang kembali imbang membuat laga berjalan ketat. Di menit ke-29, Fiorentina sempat menebar ancaman lewat Gerson, namun sepakannya masih melebar dari gawang Inter.

Pada menit ke-36, percobaan gantian dilakukan Inter. Kali ini lewat sepakan on target Marcelo Brozovic, namun upayanya cuma menghasilkan tendangan penjuru.

Pada menit ke-40, Inter akhirnya berbalik unggul. Lewat sebuah serangan, sepakan kaki kiri Matteo Politano dari luar kotak penalti mengirim bola bersarang ke pojok kanan gawang Fiorentina. Inter memimpin 2-1 saat jeda.

Di babak kedua, Inter mampu menjauhkan keunggulan pada menit ke-52. Edimilson Fernandes terbukti handball di kotak penalti setelah dicek lewat VAR. Ivan Perisic yang menjadi eksekutor, tak membuang kesempatan itu untuk mengubah skor menjadi 3-1. Sepakannya ke pojok kanan bawah tak mampu dibendung Lafont.

Kian tertinggal membuat Fiorentina meningkatkan intensitas serangan. Pada menit ke-66, Gerson kembali mengancam, namun sepakannya belum menemui sasaran.

Upaya Fiorentina membuahkan hasil di menit ke-73. Sebuah tendangan bebas dilepaskan Luis Muriel dari luar kotak penalti, dan membuat bola mengarah ke pojok kanan atas gawang Inter tanpa bisa dijangkau Handanovic. Gol. Fiorentina memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.

Tuan rumah kian bersemangat. Tekanannya akhirnya memaksa Inter membuat kesalahan. Saat laga diberi perpanjangan waktu 7 menit, drama terjadi.

Baca juga : Liga Italia: Napoli Vs Parma 4-0

Bek Inter, Danilo D’Ambrosio dianggap melakukan handball. Setelah dicek lewat VAR, bola sedianya terlihat mengenai dada D’Ambrosio, namun wasit Rosario Abisso, tetap pada keputusannya menganggap handball.

Jordan Veretout pun menjadi eksekutor penaltinya, dan sukses menaklukkan Handanovic di menit ke-101. Skor 3-3 mengakhiri pertandingan, Inter ditahan imbang Fiorentina.

Tambahan satu poin membuat Inter masih berada di peringkat tiga dengan 47 poin dari 25 laga, terpaut 22 angka dari Juventus. Sementara Fiorentina masih di peringkat sembilan dengan 36 poin.

Susunan Pemain

Fiorentina: Lafont, Laurini (Dabo 79′), Ceccherini, Hugo, Biraghi, Benassi (Pjaca 58′), Edimilson, Veretout, Chiesa, Gerson, Simeone (Muriel 58′)

Inter Milan: Handanovic, Dalbert (Asamoah 62′), Skriniar, De Vrij, D’Ambrosio, Brozovic, Vecino, Perisic, Nainggolan (Valero 90′), Politano (Candreva 77′), Lautaro
(yna/din)

Liga Italia: Napoli Vs Parma 4-0

Liga Italia: Napoli Vs Parma 4-0

ligabolaitalia.com – Napoli Mengalahkan Parma dengan telak di kompetisi Liga Italia , Tim Napoli menang 4-0.

Pertandingan di Stadion Ennio Tardini pada hari senin 25-feb-2019,Napoli tampil mendominasi atas Parma. Tercatat, Napoli menguasai bola 66% dan melepaskan 14 shot, dengan lima yang on target.

Di babak pertama, Napoli langsung unggul 2-0. Usai Piotr Zielinski membawa tim nya unggul 1-0 pada menit ke-19, Arek Milik menggandakan skor pada menit ke-36. Skor bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Napoli masih tampil dominan atas Parma. Dua gol tambahan bisa dilesakkan anak asuh Carlo Ancelotti.

Milik mencetak gol keduanya pada menit ke-73, disusul Adam Ounas yang memastikan Napoli menang 4-0 di menit ke-82. Skor bertahan hingga laga tuntas.

Hasil ini membuat Napoli masih berada di peringkat dua dengan raihan 56 poin dari 25 laga, terpaut 13 angka dari juventus yang masih kukuh di puncak klasemen. Sementara Parma tertahan di peringkat 12 dengan 29 poin.

Baca juga : Keputusan Daniele Rugani Mengenai Masa Depan

Susunan Pemain

Parma: Sepe, Iacoponi, Alves, Gagliolo, Gobbi, Pepin (Silligardi 53′), Rigoni, Kucka, Gervinho (Schiappacasse 78′), Biabiany (Gazzola 83′), Inglese

Napoli: Meret, Hysaj, Koulibaly, Maksimovic (Luperto 46′), Malcuit, Zielinski (Verdi 75′), Fabian, Allan, Callejon, Milik (Ounas 80′), Mertens
(yna/cas)

Keputusan Daniele Rugani Mengenai Masa Depan

ligabolaitalia Keputusan Daniele Rugani Mengenai Masa Depan

ligabolaitalia.com – Rugani tidak pernah masuk dalam daftar jual Si Nyonya Tua, karena Torchia dapat menandaskan kliennya tetap berada di Alianz Stadium. Pelapis Giorgio Chiellini dan Leonardo serta Medhi Benatia, Daniele Rugani tidak akan meninggalkan Juventus.

Bek muda Juventus, Daniele Rugani sudah mengambil keputusan mengenai masa depannya. Sang bek kabarnya siap meneken kontrak baru di Juventus dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Rugani santer dirumorkan akan meninggalkan Juventus. Sang bek kabarnya tidak senang dengan minimnya jam bermain yang ia dapatkan musim ini, terutama setelah Leonardo Bonucci kembali ke Turin.

Rugani melalui sang ayah sempat secara terbuka mengatakan ingin pergi dari Juventus. Ia bahkan sempat dikabarkan akan bergabung dengan salah satu klub top Eropa pada bulan Januari kemarin.

Baca juga

Namun dilansir Calciomercato, Rugani sudah berubah pikiran. Ia akhirnya bersedia menambah masa baktinya di Juventus.

Menurut laporan tersebut, keputusan Rugani untuk bertahan di Juventus karena ia sudah mulai mendapatkan kesempatan bermain di tim utama Juventus.

Sejak akhir Januari kemarin, Rugani sudah dipercaya Allegri untuk menjadi starter di tim utama Si Nyonya Tua. Ia sudah tercatat bermain sebanyak lima kali sebagai starter di mana ia bermain penuh 90 menit di setiap pertandingan itu.

Allegri kabarnya menjanjikan sang bek mendapatkan lebih banyak jam bermain, terutama setelah kepergian Medhi Benatia. Alhasil Rugani menjadi yakin untuk bertahan.

Demi mengamankan masa depan sang bek, Juventus kabarnya akan memberikan kontrak baru bagi Rugani dalam waktu dekat.

Sang bek akan diberikan kontrak berdurasi empat tahun, sehingga ia akan bertahan di Allianz Stadium Turin hingga tahun 2023 mendatang.

Tidak hanya itu, ia juga mengalami kenaikan gaji yang signifikan, di mana gajinya akan menjadi 3 juta Euro per musim setelah sebelumnya ia hanya mendapatkan 1,7 juta Euro per musim.

Penyesalan Galliani Bicara Soal Milan

ligabolaitalia Penyesalan Galliani Bicara Soal Milan

ligabolaitalia.com – Andriano Galliani angkat kaki begitu Silvio Berlusconi memustukan menjual Milan ke pengusaha asal China, Yonghong Li. Ia sedang menikmati kiprahnya di salah satu klub Serie C, Monza.

Galliani memulai kiprahnya bersama AC Milan sejak tahun 1986. Hingga hengkang pada tahun 2017 lalu, ia bertanggung jawab dalam mendatangkan beberapa pemain penting. Salah satunya adalah legenda asal Brasil, Kaka.

Adriano Galliani berbicara banyak soal klub yang pernah ia pimpin, yakni AC Milan. Mulai dari kehadiran dua penggawa muda, Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta, hingga penyesalan karena gagal membawa Carlos Tevez ke San Siro.

“Saya sibuk di bulan Januari, mendatangkan 16 pemain baru dan menjual 14 orang. Saya lahir dan dibesarkan di Monza, pergi melihat tim ini saat masih kecil, jadi saya selalu menjadi penggemarnya,” tutur Galliani kepada Radio Deejay.

Baca juga

Saat ini, Leonardo bertanggung jawab dalam mendatangkan pemain ke AC Milan. Di tangannya, ia berhasil menghadirkan beberapa sosok penting seperti Lucas Paqueta dan juga bomber berbahaya Polandia, Krzysztof Piatek.

“Milan telah memperkuat dirinya lebih baik dari tim manapun di Eropa selama bursa transfer Januari, di mana Leonardo mengubah wajah Milan dengan Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta,” lanjutnya.

“Saya sering berbicara dengan Leonardo, sebab kami berteman, tapi saya yakin dia tak butuh saran saya di bursa transfer,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Galliani berbicara soal salah satu penyesalannya saat masih menangani Milan dulu. Itu adalah kegagalannya memboyong Carlos Tevez dari Manchester City. Pemain asal Argentina itu lalu memilih pindah ke klub rival, Juventus.

“Carlitos Tevez adalah sebuah penyesalan, karena kami sudah begitu dekat,” tandasnya.

Penyesalan itu semakin terasa pahit dengan permainan gemilang Tevez saat berada di Juventus. Sebelum angkat kaki dari Turin di tahun 2015, ia sempat mencatatkan total 95 penampilan di semua kompetisi serta mencetak 50 gol.

Di Era Gattuso Milan Paling Ofensif

Di Era Gattuso Milan Paling Ofensif

ligabolaitalia.com – Karier manajerial Gattuso dimulai sebagai pemain-menajer klub terakhirnya, Gattuso juga terkenal karena sifat kompetitif dan kualitas kepemimpinannya sepanjang karirnya.

AC Milan menang 3-0 saat menjamu Cagliari di San Siro pada giornata 23 Serie A 2018/19, Senin (11/2). Dalam laga ini, Milan menampilkan permainan menyerang yang sangat istimewa.

Milan mengalahkan Cagliari 3-0 lewat bunuh diri Luca Cepitelli menit 13, serta gol-gol Lucas Paqueta menit 22 dan Krzysztof Piatek menit 62.

Baca juga

Anak-anak asuh Gennaro Gattuso mencatatkan total 19 tembakan. Dari 19 tembakan itu, 11 di antaranya tepat sasaran.

Selama dilatih Gattuso, ini merupakan pertama kalinya Milan mencatatkan shots on target hingga 11 dalam satu pertandingan. Bisa dibilang, ini adalah Milan paling ofensif di era kepelatihannya.

Milan mencatatkan 11 shots on target ketika melawan Cagliari. Ini adalah rekor shots on target terbanyak dalam satu laga yang dibukukan Milan besutan Gattuso di semua kompetisi (65 pertandingan).

Ketika Milan melepaskan 11 tembakan tepat sasaran dan mendapatkan tiga gol, Cagliari hanya punya dua tembakan tepat sasaran dan keduanya dimentahkan oleh Gianluigi Donnarumma.
Pemain Milan yang paling banyak menembak tepat sasaran di laga ini adalah Hakan Calhanoglu, yakni empat kali. Piatek berada di urutan kedua dengan tiga tembakan tepat sasaran.

Shots on target terbanyak vs Cagliari:

4 – Hakan Calhanoglu

3 – Krzysztof Piatek

1 – Franck Kessie

1 – Suso

1 – Lucas Paqueta

1 – Fabio Borini.

Calhanoglu tidak menyumbang gol maupun assist dalam laga ini. Sementara itu, Piatek dan Paqueta menyarangkan masing-masing satu gol untuk Rossoneri.

Satu Hal Tidak Pernah Absen Oleh Cristiano Ronaldo

ligabolaitalia Satu Hal Tidak Pernah Absen Oleh Cristiano Ronaldo

ligabolaitalia.com – Tak pernah absen yang dilakukan oleh Cristian Ronaldo sejak musim 2006/2007 saat masih berseragam Manchester United. Sudah menjadi tradisi bagi Ronaldo selalu mencetak minimal 20 gol di setiap musim.

Juventus menang 3-0 ketika melawan tuan rumah Sassuolo pada giornata 23 Serie A 2018/19, Senin (11/2). Juventus menang lewat gol-gol Sami Khedira, Ronaldo, dan Emre Can.

Dengan membobol gawang Sassuolo, berarti Ronaldo telah mencetak total 20 gol dalam 31 penampilan di semua kompetisi pada musim pertamanya berseragam Juventus.

Musim ini, Ronaldo sudah mencetak 20 gol untuk Juventus di semua kompetisi. Dia mencetak 18 gol di Serie A, serta masing-masing satu gol di Liga Champions dan Supercoppa Italiana.

Baca juga

Dengan begini, berarti Ronaldo selalu mencetak minimal 20 gol di semua kompetisi selama 13 musim terakhir. Itu terhitung dari tiga musim terakhirnya di Manchester United (2006/07 – 2008/09), lalu disambung dengan sembilan musim di Real Madrid (2009/10 – 2017/18), dan musim pertamanya berseragam Bianconeri (2018/19).

Terakhir kali torehan gol Ronaldo berada di bawah angka 20 adalah pada musim 2005/06. Waktu itu, dia hanya mencetak 12 gol dalam 47 penampilan untuk Manchester United di semua ajang.

Sejauh ini, rekor gol terbanyak Ronaldo dalam satu musim adalah 61 gol untuk Real Madrid pada musim 2014/15.

Catatan karier Cristiano Ronaldo terus saja dihiasi hal-hal hebat. Yang terbaru terjadi pada lanjutan Liga Italia akhir pekan kemarin.

Sekarang di Juventus, Ronaldo berada di angka 20 gol dalam 31 penampilan di semua ajang. Tentunya, jumlah tersebut bakal terus bertambah karena laga Serie A masih ada 15 pekan dan Juventus pun sedang berkompetisi di ajang Liga Champions.

Cristiano Ronaldo merupakan seorang pemenang dalam sepanjang karier sepak bolanya. Hal itu sudah terbukti di Manchester United dan Real Madrid.

Ronaldo tampil sangat produktif di Premier League dan La Liga sehingga bisa menjadi pencetak gol terbanyak di kedua divisi tersebut. Namun, Ronaldo juga bisa melakukan hal yang sama di Serie A.

Jika berhasil meraih gelar pencetak gol terbanyak di Italia, Ronaldo akan menjadi pemain pertama dalam sejarah yang memenangkan gelar sebagai pemain tersubur di Premier League, La Liga, dan Serie A.